Malam ini hujan sedang mengguyur kota jakarta. Udara pun menjadi sangat lembab dan dingin yang membuat semua manusia senantiasa untuk bermalas - malasan, seperti airin, kalila dan anna sekarang yang sedang berkerumun dengan selimut di kamar airin.
Mereka baru saja tiba di jakarta sore tadi dan langsung pulang ke rumahnya, sedangkan luna dia langsung pergi ke rumah sakit karena ingin memastikan sesuatu.
"Kak airinnnn, aku mau keponakannnn" rengek anna random yang membuat kedua kakanya melongo tidak percaya dengan apa yang di ucapkannya.
"Lah adek random banget sih" balas airin sembari menggelengkan kepalanya.
"Tau nih heran, kak airin punya pacar aja kaga gimana mau ngasih keponakan sih" ledek kalila sambil menaik - naikan alisnya kepada airin.
"Heh tuh mulut sama aja ya, udah sih adek minta aunty jess aja kan bentar lagi married tuh"
"Yahhhhh padahal mau dari kak airin" anna berucap lesu.
"Btw aku besok mau masuk koas lagi ya, izin nya kelamaan"
"Big no, kamu masih perlu istirahat" airin mendudukan dirinya dan menatapa ke arah anna.
"Aku udah sehat kakak"
"Iki idih sihit kiki" ledek kalila yang membuat anna jengkel.
"Nyebelin" anna menjulurkan lidahnya kepada kalila yang ada di sampingnya.
"Udah ah ayok tidur udah malem, bunda juga lagi di jalan ko" perintah airin yang diangguki kedua adiknya.
Anna berada di posisi tengah diantara airin dan juga kalila. Kalila pun memeluk badan anna dari belakang yang sedang menghadap ke arah airin.
"Adek, kalau keadaan dan kondisi buat kamu ngerasa ingin nyerah dalam segala hal, kakak harap kita bisa memberi kamu semua alasan untuk terus berjuang" ucap kalila berbisik kepada anna yang masih bisa terdengar oleh airin.
Anna yang mendengar bisikan dari kalila pun berusaha untuk menahan air matanya agar tidak keluar, dia masih merasa beraalah karena kemarin dia udah berjanji pada kakanya itu tapi dia langgar.
"Good night kakak, night adek sleep well" lanjut kalila lalu memejamkan matanya.
• • •
Mata anna sedari tadi tidak lepas dari sosok wanita cantik yang sudah rapih dengan pakaian putih di depannya yang sedang memakan sarapannya.
Luna yang berada di hadapan anna sedari tadi merasa seperti di perhatikan oleh anak bungsunya itu, dia menunggu apa yang ingin di sampaikan oleh anaknya itu. Luna sesekali melirik anna yang dari tadi tidak lepas menatap dirinya.
"Kenapa adek ? Dari tadi liatin bunda terus perasaan, itu makanannya di abisin" tanya luna yang sudah tidak tahan.
"Ehm itu bunda, anu" balas anna tidak jelas.
"Kenapa ?"
"Aku kan belum boleh ke rumah sakit, tapi boleh ga hari ini aku ke florist trus ke makam ayah, soalnya lagi kangen sama ayah hehe" ucapnya sambil menunduk takut tidak diizinkan oleh bunda serta kedua kakanya.
"Boleh, nanti kakak-kakak temenin ya soalnya bunda masih ada urusan. Jangan lupa pulangnya langsung ke rumah kakek buat kumpul dan ngobrolin pernikahan aunty jess" luna tersenyum melihat anna yang sedang menunduk. Dimata dia, anna tetaplah anak kecil yang manja.
"Gapapa sendiri aja, takut kak airin atau kak lila ada kerjaan di rs" anna melirik kedua kakanya yang sedang memperhatikannya.
Kalila menggelengkan kepalanya " Ga sibuk, orang kita semua pada cuti hari ini gaada yang ke rs termasuk cala sama aunty jess".
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's
Teen FictionSebuah cerita tentang kehidupan 3 kakak beradik yang saling menyayangi satu sama lain.