fifty two

898 71 1
                                    

Anna menarik tangan kalila yang sedah duduk menonton tv di ruang tamu, dia membawa kalila untuk naik ke lantai 2 dan masuk kedalam kamarnya.

"Kenapa adek ?" Ucap kalila setelah dirinya di dudukan di pinggiran kasur.

"Aku gamau mikirin ini sendirian" ucap anna yang membuat kalila mengerutkan dahinya.

"Mikirin apa ? Coba duduk dulu jangan bolak - balik kaya gitu" ucap kalila dan menarik adiknya untuk duduk di sebelahnya.

Anna menggigit-gigit kukunya, dia bimbang apakah dia akan menceritakan kejadian ini kepada kalila atau tidak. Tapi kalau tidak di sampaikan kakanya itu pasti gaakan waspada.

"Jangan di gigit" kalila menggenggam tangan anna agar adiknya tidak menggigit kuku. Kalau udah seperti ini berarti menandakan ada yang tidak beres dengan anna.

"Kaka jangan pergi besok"

"Kenapa ? Ini penting gabisa di tunda"

"Kalau gitu, izinin aku ikut sama kaka"

"Kamu ini kenapa sih de ?" Kalila menatap anna heran.

"Shiit" anna mengumpat pelan namun masih terdengar oleh kalila dan kalila yang mendengar umpatan itupun membesarkan bola matanya karena kesal.

"Diem jangan dulu ngomong" potong anna seebelum kalila mengomelinya.

"Waktu itu aku dapet bentuknya ga terlalu besar dan entah dari siapa itu, disana isinya ada surat ancaman buat kak airin tapi dia juga ngancam keluarga kita. Lalu tadi banget ada yang ngirim pesan ke aku bisa kaka liat sendiri isinya. Kaka jangan kasih tau siapapun dulu, keep kita berdua dulu aja" anna membuka ponselnya dan memberikan kepada kalila untuk melihat isin pesan tadi dan memperlihatkan isi paket waktu itu yang sempat dia foto sebelum di buang.

"Julian" ucap kalila.

"Akupun beranggapan sama kaya kaka, tapi kenapa dia bawa-bawa adiknya?" Tanya anna.

"Olive sebelum keluar dari rumah sakit, kaka kasih pelajaran dulu" balas kalila.

Anna baru tau sekarang kalau kalila pernah bertengkar dengan olive, kira dia olive memang sengaja di keluarkan oleh kedua kakanya tapi tidak dengan di kasih pelajaran, anna paham apa maksud kata pelajaran yang kalila ucapkan.

"Ko ga bilang ?" Tanya anna.

"Gapenting, yang penting ini si julian harus kita urus. Aku mau minta bodyguard kakek buat jaga kita terutama kalian bunda, kakak sama kamu" kalila mengetikan sebuah pesan di ponselnya yang entah tujuannya untuk siapa.

"Kaka juga perlu, walaupun aku masih marah tapi aku gamau kaka kenapa-napa" ucap anna.

"Udahan marahnya jelek tau, besok kan mau ikut kakak" ucap kalila lalu memeluk adiknya erat.

"Jangan sibuk-sibuk, aku mau nikmatin sisa waktu aku sama kalian" anna berbisik pelan tepat di samping telinga kalila.

Kalila sebenarnya tidak suka dengan ucapan anna barusan, tapi dia tidak ingin memperkeruh kembali hubungannya dengan anna.

• • •

Keesokan harinya, kalila dan anna serta luna dan airin sedang melakukan sarapan bersama di meja makan. Anna belum bilang kepada luna kalau dia akan ikut ke singapura dengan kalila hari ini, dia masih memikirkan alasan apa yang pas dan agar dia diizinkan untuk ikut.

"Bunda" kalila mengeluarkan suaranya.

"Iya kenapa sayang ?" Luna menatap kalila.

Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang