Sudah 3 minggu setelah kejadian dimana kalila berdebat dengan arvan, entah apa yang ada di pikiran anna tapi dia menjadi lebih pendiam. Kalila pun menjadi lebih pribadi yang sangat sibuk dan jarang pulang kerumah, setelah dari rumah sakit atau kegiatan modeling nya dia lebih sering pulang ke apartment nya di bandingkan ke rumah.
Tidak ada seorang pun yang tau bahwa setiap malam atau bahkan hari libur kalila selalu mencari dan menanyakan informasi terkait dengan donor jantung untuk adiknya, dia benar-benar membuktikan ucapannya kalau dia bakal berusaha lebih keras lagi agar mendapatkan donor untuk anna sampai dia lupa kalau dia udah jarang pulang ke rumah dan menghabiskan waktu dengan keluarganya.
Berbeda dengan kalila yang sibuk mencari donor, anna dan cala sedang sibuk belajar untuk mempersiapkan ujian kedokteran nya nanti. Sesekali juga anna dan cala menginap di apartment anna agar tidak jenuh dengan suasana belajarnya.
Anna memarkirkan mobilnya tepat di belakang mobil airin, dia melirik ke sekitar berharap ada mobil kalila juga tapi nihil tidak ada mobil kalila disana.
Anna baru saja tiba di rumahnya setelah mrlakukan kegiatan belajar di rumah cala, dia masuk ke dalam rumahnya dan menemukan airin dan luna yang sedang menonton di ruang tamu.
"Malam bunda, kakak" sapa anna.
"Tumben dek aga maleman, udah makan belum ?" Tanya airin.
"Iya tadi ada diskusi sebentar sama dokter gigi juga tapi lewat zoom sih, udah tadi di masakin mommy tasya" ujar anna yang masih berdiri di dekat tangga.
"Yaudah sana bersih-bersih dulu tapi gausah mandi udah malem soalnya ga baik" sahut luna.
"Yuk aku temenin" airin beranjak lalu merangkul pundak anna dan berjalan ke lantai 2 dimana kamar anna berada.
"Kak lila ga pulang lagi ?" Tanya anna yang sudah penasaran dari tadi karena tidak melihat kakak keduanya.
"Pulang ke apart katanya" balas airin.
"Hmmm" anna hanya berdehem lalu masuk ke dalam kamar dan menyimpan tas nya asal, setelah ith dia segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Airin mengikuti dari belakang, dia tau kalau adik bungsu nya itu pasti kangen dengan kalila yang jarang pulang. Airin membereskan tas yang di bawa anna tadi ke tempat nya. Saat dia ingin menyimpan tasnya di bangku dekat meja belajar anna, tidak sengaja ada amplop yang jatuh, airin segera mengambilnya dan membaca kop surat tersebut ada nama University of Edinburgh.
Airin mengerutkan keningnya dan penasaran dengan isinya, lantas dia membuka isi amplop tersebut dan membaca isi amplopnya. Di dalam surat tersebut disana menyatakan bahwa anna telah lulus dan keterima di Universitas Edinburgh sebagai mahasiswa yang mengikuti program Magister Kedokteran atau S2.
Airin bingung pasalnya selama ini adiknya itu tidak pernah membahas tentang keinginannya melanjutkan kuliah S2 atau sebagainya, dia tentu saja bangga adiknya keterima di salah satu universitas terbaik di dunia tapi dia juga merasakan bingung dan sedih secara bersamaan. Dengan melihat kondisi anna yang seperti sekarang, airin tentu tidak akan mengizinkan adiknya itu untuk kuliah di luar negeri lagi.
Saat airin sedang asik dengan pikiranya tiba-tiba munculah anna dan langsung mengambil surat yang airin pegang dan memasukanya kembali ke dalam amplop dan laci meja belajarnya.
"Ga sopan kak buka-buka begitu" ujar anna dengan wajah datarnya.
"Maaf tadi ga sengaja jatoh" ujar airin tidak enak terlebih lagi melihat wajah adiknya yg sepertinya memang sedang tidak mood dari pagi.
"Hmm aku mau istirahat" balas anna langsung naik ke atas ranjangnya.
"Gaada yang mau kamu jelasin dulu ke kakak ?" Pancing airin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's
Teen FictionSebuah cerita tentang kehidupan 3 kakak beradik yang saling menyayangi satu sama lain.