nineteen

1.1K 63 0
                                    

Sekarang anna sedang berada di kantin rumah sakit untuk makan siang dan menunggu sang bunda dan kakanya datang, kebetulan bundanya hari ini udah mulai praktek kembali. Ketika sedang asik memainkan hp nya tiba-tiba ada yang menyentuk bahunya lalu dia membalikan baadanya kebelakang dan ternyata itu adalah jevan.

"Hai anna, ko sendirian disini ? Ga pulang juga ? Kan hari ini free?

"Eh halo ka jev, tadi abis ketemu kak airin dulu dan disuruh makan siang bareng disini aja katanya hehe, btw duduk kak gaenak berdiri gitu mana bawa makanan" anna sedikit gugup ketika berdekatan dengan jevan, pasalnya rasa yang dulu itu masih ada sampai saat ini makanya dia belummembuka hati dengan yang lain.

"Eh gapapa nih gw ikut duduk disini?"

"Gapapa ka santai aja, punya umum juga ko"

Setelah di persilahkan oleh anna, jevan akhirnya duduk di hadapan anna dan menyimpan makanan yang sudah ia pesan di meja.

"An gw makan duluan gapapa ? Soalnya jam makan gw mepet banget karena bakal ada operasi bentar lagi" jevan meminta izin kepada anna.

"Gapapa ka, bentar lagi juga makananku dateng. Selamat menikmati kak" anna terkekeh dan gemas kenapa jevan meminta izin padanya.

Jevan pun makan dengan tenang dan sesekali melirik anna, sejujurnya dia sangat rindu dengan adik dari sahabatnya itu cuman dia belum berani mengungkapkan karena takut dengan jawaban yg tidak dia harapkan.

Anna memperhatikan jevan yang sedang makan, tanpa sadar bibi nya ikut terangkat ketika memperhatikan jevan. Makanan anna pun datang, dia hanya memesan salad saja karena dia sedang tidak lapar banget, lalu dia memakanya.

Tiba-tiba datang lah luna, airin dan kalila secara berbarengan dan duduk di dekat anna, kalila yang melihat anna dengan sahabtnya itupun tersenyum kecil.

"Ekhem berdua aja nih, padahal bangku lain kosong" kalila berniat menggoda keduanya.

Jevan yang melihat mereka datang pun, tersenyum dan menyapa luna terlebih dahulu.

"Kasian gaada yang nemenin, kalau di culik kan galucu ya nanti gw gapunya anak koas hahaha" canda jevan.

"Bisa banget ngeles nya nih kang bajay, udah sana lanjut dah makan nya bukanya lu ada OP ya ?" Kalila melihat hp nya untuk memastikan.

"Iya ini mau makan dikit lagi lu ganggu sih. Heem abis makan gw langsung kesana sans aja" balas jevan lalu menghabiskan makannya begitupun dengan anna yang dari tadi sibuk dengan makannya.

Anna melihat ke samping nya yaitu luna "bunda jangan maksain buat praktek ya kalau capek, jangan cuman gara-gara aku bunda jadi sakit nanti" dia berbisik kepada bundanya agar kakak nya tidak mendengar.

"Udah tenang aja, bunda udah atur ko waktunya" seraya mengusap punggung anaknya.

"Adek tumben makannya salad aja, ga lagi diet kan ? Kakak kan gabolehin kamu diet" airin menatap anna.

"Lagi pengen makan salad aja kak, aku belum laper banget soalnya"

"Iya deh, awas aja kalau diet"

Jevan yang sudah selesai makan pun melihat jam tangan nya lalu dia izin pamit kepada semua yang ada di meja itu.

"Dokter luna, dokter airin, lila, anna saya pamit duluan ya masih ada operasi soalnya"

"Ah iya semangat ya jevan hehe" jawab luna sambil mengepalkan tangannya untuk memberikan semangat pada jevan.

"Marii semuaa saya duluan" setelah pamit, jevan segera pergi untuk melakukan operasi.

"Dek adek, jevan ganteng yaa mana baik lagi" goda luna kepada anaknya itu.

Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang