thirty five

1.1K 73 3
                                    

Hari ini anna sudah diperbolehkan oleh keluarganya untuk kembali menjalan kan kegiatan koas di rumah sakit. Anna sudah berada di depan ruangan jevan untuk bertemu dengan konsulen nya itu dan meminta maaf karena sudah tidak masuk beberapa hari ini.

tok tok tok

"Masuk saja" ucap jevan dari dalem.

Anna pun masuk ke dalam ruangan jevan dan melihat jevan sedang membereskan barang-barang nya, sepertinya dia juga baru tiba di rumah sakit.

"Pagi dokter jevan" sapa anna.

Jevan yang sangat mengenali suara tersebut pun segera membalikan badannya dan menghadap anna.

"Loh anna, ko masuk ? Udah dibolehin kegiatan lagi emang sama dokter luna ?" Tanya jevan.

"Udah boleh dokter hehe. Dokter jevan maaf ya kemarin saya ga masuk beberapa hari, ini ada sarapan buat dokter" anna memberikan makanan yang tadi dia beli saat menuju ke rumah sakit.

Jevan pun mengambil makanan yang diberikan oleh anna lalu menyimpannya di meja " Ck kamu ini kaya kesiapa aja. Makasih ya gaudah repot-repot padahal, yang penting sekarang itu kesehatan kamu pokonya kalau ada apa yang kerasa langsung bilang ya" jevan mengelus sekilas kepala anna. Anna pun hanya mengangguk dan tersenyum.

"Jadwal saya sekarang cuman visit aja ko, nanti siang tapi jadi kamu bebas mau ngapain aja sekarang. Nanti jam 10 kita mulai visit nya" jelas jevan.

"Baik dok, saya mau disini aja dok sama saya izin buat liat laporan dokter kemarin-kemarin biar saya sekalian belajar juga" pinta anna.

"Boleh, udah pinter juga masih aja belajar na hahaha. Emang nih ya gen nya keluarga dokter Arvan Nelson ini gaada yang gagal, dari mulai dokter tasya sampai kamu semuanya jenius2 hahaha liat aja itu kakak kamu si kalila dia jarang belajar tapi otaknya encer mulu dari kuliah" Jevan memberikan buku catatan nya kepada anna.

"Nanti sisanya saya email kan ke kamu aja ya, soalnya beberapa ada di laptop laporanya" jevan duduk di bangkunya lalu membuka laptopnya.

"Makasih dok, saya izin baca-baca di ruangan dokter gapapa ? Soalnya nanggung jam 10 bentar lagi"

"Gapapa, anggap aja ruangan kamu sendiri. Btw sheila nanti siang mau kesini, dia nanyain kamu terus" ujar jevan memberi tahu bahwa adiknya itu ingin bertemu dengan anna.

"Ahh sheila, aku juga pengen ketemu sama dia. Nanti siang aku ajak lunch bareng aja gapapa dok?" Anna menatap jevan.

"Gapapa emang itu niat dia kesini siang-siang"

"Oke deh"

• • •

Saat akan pergi ke kantin untuk bertemu dengan sheila, tiba - tiba saja di tengah perjalanan dia bertemu dengan olive yang sejak dari jauh pun dia sudah menatap tajam anna. Anna yang di tatap seperti itupun mengerutkan dahinya bingung ada apa dengan olive apakah dia memiliki salah padanya.

"Ikut gw" ucap olive sembari mencengkram tangan anna dan menariknya ke arah tangga darurat. Cengkraman tangan olive yang sangat kuat membuatnya sedikit kesakitan.

Sampailah mereka di tangga darurat dan olive pun sedikit mendorong tubuh anna ke tembok dan melepaskan cengkraman nya, tangan anna pun menjadi merah akibat cengkraman kuat olive.

"Lu kemana aja ? Lu bawa ka arin kemana sampe dia ga bales-bales chat gw ?" Tanya nya to the point.

"Bukan urusan lu" jawab anna singkat lalu melangkah untuk keluar dari tangga darurat. Sebelum anna membuka knop pintu, olive terlebih dahulu mencengkram bahunya dan mendorong anna kembali ke tembok.

Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang