fifty six

942 70 7
                                    

Hari ini anna sudah diperbolehkan untuk pulang oleh kalila dan juga galen yang dimana mereka dokter yang bertanggung jawab atas operasi sampai pemantauan anna.

Anna tidak dapat menyembunyikan senyum bahagianya, sedari tadi pagi dia terus saja tersenyum karena bebas dari tempat yang dua minggu ini mengurungnya.

Cala dan airin yang melihat itupun hanya mengedikan bahunya ngeri melihat sepupu dan juga adiknya yang sangat aneh menurut mereka, bahkan jessica yang baru saja sampai di ruang rawat inap anna pun sempat keheranan dengan kelakuan sepupunya itu.

"Mba luna, itu anaknya ketularan cala apa gimana ? Freak banget senyum-senyum mulu" tanya jessica.

"Suttt aunty diem aja, aku mau pulang ke rumah udah kangen tempat hibernasi dan bau cat di ruang lukis" balas anna.

"Orang aneh" sahut cala.

"Kamu juga aneh kalau kamu lupa" airin menimpali ucapan cala yang di angguki oleh jessica.

"Suka ga sadar diri" jessica mencubit pipi cala gemas.

"Kak lila mana sih lama amat" anna mulai mengomel karena kakak keduanya itu tidak datang-datang.

"Ck sabar dia lagi ngurus administrasi trus masih nunggu hasil lab kamu" ucap luna.

Anna hanya bisa mendengus kesal enggan untuk membalas ucapan sang bunda, jika dia membalasnya akan dipastikan mereka akan adu argumen.

• • •

Setelah pulang dari rumah sakit, anna memutuskan untuk tidur sebentar karena dia sudah sangat rindu dengan ranjang pribadinya.

Kalila memutuskan untuk menemani anna tidur karena dia takut terjadi apa-apa dengan adiknya terlebih adiknya belum meminum obat dan pasti nanti abis tidur akan ngeluh nyeri di dadanya bekas operasi.

Kalila duduk di sofa yang ada di kamar anna sambil mengerjakan tugasnya dan sesekali melirik ke arah adiknya.

"Eunghhh"

Anna mulai terbangun dari tidurnya dan dia merasakan sedikit nyeri di bagian dadanya. Dia menormalkan pandangannya terlebih dahulu lalu melihat kalila yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Kakak" panggil anna.

Kalila yang merasa dipanggilpun segera menghampiri anna dan duduk di tepi ranjang. Dia membantu anna untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang.

"Sakit ya ?" Tanya kalila yang melihat wajah anna sedikit meringis.

Kalila mengambil obat dan air minum yang ada di pinggir ranjang lalu memberikanya pada anna untuk segera di minum.

Setelah anna meminum obatnya, kalila segera mengembalikan gelas tersebut ke tempatnya dan mengelus dada anna agar sakitnya sedikit mengurang.

"Pengen McD hehe" kekeh anna.

"Ck gaada fastfood dulu sampe bulan depan, kamu baru sembuh"

"Lama amatttt!!! Aku maunya sekarang" Protes anna yang sedikit menaikan nada bicaranya dengan tidak sengaja.

"Yaudah boleh pesen mcd, kalau sakit lagi kaka gamau ngurusin" kalila berhenti mengelus dada anna lalu berdiri untuk mengambil ponselnya di sofa dan memberikanha pada anna.

Anna yang melihat kalila sudah dengan mode kesal pun tidak bisa berkutik, mana ancamannya seperti itu, dia juga baru sadar kalau dia tadi sedikit berteriak pada kakanya.

Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang