fourty two

1.1K 81 2
                                    

Airin, kalila dan tasya sedang berada di ruangan milik kakek arvan yang kebetulan pemiliknya masih sibuk di luar negeri. Mereka sedang menunggu anak buah tasya yang katanya sudah memiliki rekaman cctv terkait dengan masalah anna dan juga olive.

Tok tok tok

Masuk lah 2 orang anak buah tasya dengan membawa flashdisk dan juga beberapa lembar kertas. Mereka langsung menyimpan bukti-bukti tersebut di meja untuk di lihat oleh tasya.

"Terimakasih, kalian boleh keluar sekarang" perintah tasya dan langsung menyambungkan flashdisk kecil itu ke computer di depan nya.

Airin, kalila dan tasya memperhatikan dengan seksama rekaman tersebut dimana terlihat olive menyenggol anna dan membuat minumanya tumpah hingga mengenai bajunya, terlihat juga olive mendorong anna di tengah kantin hingga dia jatuh cukup keras, dan disana terlihat juga anna yang sedang menampar olive selanjutnya datang lah luna dan pergi dengan membawa olive.

Rekaman pertama tersebut membuat mereka naik darah terutama kalila, setelah ini dia akan membalas perbuatan olive kepada adiknya.

Rekaman kedua terlihat olive sedang memasuki ruangan cctv dan berbicara dengan orang yang menjaga cctv tersebut, mereka duga bahwa kedua orang itu sedang bekerja sama untuk menghilangkan bukti - bukti yang ada.

"Sialan, aku harus cari anak itu sekarang" ucap kalila lalu beranjak dari tempat duduk nya dan pergi keluar ruangan.

Sebelum kalila keluar dari ruangan tersebut, airin memegang tangan kalila terlebih dahulu untuk menahan adiknya itu.

"Jangan pake kekerasan" airin memberikan peringatan kepada kalila walaupun dia tidak yakin adiknya itu akan mendengarkannya atau tidak.

"Aku ga janji" balas kalila lalu melepas genggaman tangan airin dan melangkah keluar ruangan.

"Biarin aja, dia pasti tau batasan. Udah yuk kita kasihin bukti-bukti ini ke bunda kamu biar dia sadar" ucap tasya kepada airin lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar yang diikuti oleh airin.

• • •

Kalila masuk ke dalam ruangan khusus koas karena dia tau pasti jam segini anak koas masih kumpul di ruangannya. Saat dia masuk ke dalam benar saja anak-anak itu sedang mengobrol termasuk olive dan cala. Mereka kaget saat melihat kalila tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya.

"Boleh saya mengobrol dengan olive, hanya berdua" ucap kalila menekan kata terakhir itu.

Cala yang paham apa maksud sepupunya itu hanya mengangguk dan menyuruh teman-teman nya yang lain untuk krluar ruangan.

"Permisi dok" ucap mereka yang berlalu keluar ruangan, kalila hanya balas dengan anggukan.

Setelah semuanya keluar kalila segera mengunci ruangan tersebut.

"Ada apa kak lila ?" Dengan enteng nya olive memanggil lila dengan sebutan kak padahal ini masih di area rumah sakit.

"Gw bukan kakak lu" jawab kalila.

Kalila membuka ponsel nya lalu memberikan rekaman cctv yang tadi kepada olive.

Olive kaget saat melihat video cctv yang sudah dia hapus waktu itu tapi ada di tangan kalila sekarang. Tangan olive bergetar karena ketakutan apalagi saat dia melihat tatapan tajam kalila.

"Udah ngadu dombanya ? Udah beres pengaruhin bunda gw ?" Kalila menarik kasar ponselnya yang di pegang oleh olive lalu memasukannya kembali kedalam saku jas nya.

Kalila mendekat kepada olive, olive yang melihat hal tersebut memundurkan tubuhnya hingga dia berada di pojokan tembok.

"Lu udah nyakitin adik gw, lu gabisa ngelak lagi. ini balasan buat lu" kalila menampar dengan keras pipi mulus olive.

Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang