Kalila sedang berada di apartment bersama dengan luna, dia sengaja mengajak bundanya pulang agar bisa istirahat dan yang menjaga anna biarlah airin dan juga jessica.
Kalila menghampiri luna yanh sedang melamun di depan tv "bunda kenapa ?".
Luna pun tersadar dari lamunanya dan melirik kalila. Dia menggenggam tangan kalila erat lalu menggelengkan kepalanya.
"Bunda gapapa sayang"
"Bunda kalau ada apa-apa bilang sama lila ya, aku siap bantu apapun itu" kalila mengelus lengan bundanya.
"Bunda takut"
"Bunda takut adek ninggalin kita kaya ayah dulu"
Kalila menggelengkan kepalanya "Adek gaakan ninggalin kita, kita pasti bisa bikin adek sembuh. Aku udah naro nama adek di urutan pertama buat donor jantung. Sekarang kita banyak berdoa aja supaya dapat pendonor dengan cepat dan adeknya kuat" kalila berusaha meyakinkan luna.
Dia baru diberitahu soal kondisi kesehatan adiknya tadi di mobil saat perjalanan pulang, dia shock tentu aja dan sampai saat ini dia belum menemui adiknya sama sekali, mungkin besok dia akan kesana dan bergantian dengan airin.
• • •
Airin dan jessica sedang menjaga anna di rumah sakit, airin yang duduk di sebelah jessica sedari tadi memperhatikan adiknya yang tertidur nyenyak.
"Aunty, udah separah apa penyakit adek?"
Jessica yang merasa terpanggil pun segera menoleh kepada keponakan yang sebenarnya lebih pantas jadi adiknya ini.
"Udah harus segera dapat donor jantung atau cangkok, tadi aunty ngobrol sama bunda kamu soal kondisi anna. Kakek juga lagi ngusahain agar anna segera dapet donor"
Airin menoleh kepada jessica "separah itu ? Ko bisa ?" Mata airin sudah mulai berkaca-kaca.
"Aunty gatau padahal dia udah bunda kamu kasih obat tapi kenapa malah makin parah".
"Aku gamau kehilangan dia"
"Bukan cuman kamu, tapi kita. Kita gaada yang mau kehilangan siapa siapa disini apalagi kehilangan anna" jessica mengelus bahu airin.
• • •
Uhuk~shhh~
Ditengah malam disaat semua orang tertidur, anna merasakan sesak dan nyeri di dadanya. Dia memiringkan tubuhnya dan merepas kuat dada kirinya.
Anna berusaha untuk tidak terlalu bersuara karena tidak ingin membangunkan airin dan jessica yang sedang tidur di sofa.
Shhhh~
Airin yang memang tidurnya belum pulas pun terbangun ketika mendengar suara rintihan. Dia kaget ketika melihat anna sedang menahan sakit sampai wajahnya memerah dan berkeringat.
"Adek, kenapa ?" Airin menangkup wajah anna yang, tapi adiknya itu terus saja memejamkan matanya sambil terus meremas dadanya.
"Aunty jess bangunn, tolong" airin sedikit berteriak meminta bantuan jessica, sesungguhnya dia tidak bisa menangani adiknya dikala dia sendiri sedang panik.
Jessica yang mendengar teriakan airin pun terbangun dan segera menghampiri mereka.
"Anna hey bangun, buka mata kamu sekarang" anna yang mendengar suara jessica pun berusaha untuk mengikuti apa yang di perintahkan jessica, dia membuka matanya dan menatap sekilas airin. Saking sakitnya, anna sampai memukul keras dadanya dan segera di tahan oleh airin.
"Auntyy gimanaa" airin sudah tidak tau mau bagaimana lagi, ini kali pertamanya dia melihat anna kambuh.
Jessica segera memencet tombol yang berada di samping ranjanga anna dan tidak lama kemudian dokter dan beberapa suster pun datang dan menyuruh jessica dan airin untuk keluar terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's
Roman pour AdolescentsSebuah cerita tentang kehidupan 3 kakak beradik yang saling menyayangi satu sama lain.