fourty

1.2K 80 17
                                    

Selama diperjalanan anna terus saja merintih kesakitan terlebih di dadanya, anna meremas dada kirinya berharap hal ini membantu agar dadanya tidak terasa sakit, tapi percuma hal itu tidak sama sekali membantu.

Anna berusaha meraup banyak oksigen karena dia merasakan dadanya sesak, tapi dia tidak mampu dan membuat dia berkeringat serta wajahnya memerah.

Airin yang melihat adiknya kesusahan bernafas pun segera memasangkan oksigen ke hidung adiknya ada mudah untuk bernafas.

"Adek tahan sebentar, bentar lagi nyampe oke" airin menggenggam tangan anna dan anna pun meremas tangan airin untuk menahan sakitnya.

"Ka-kak maaf" ucap anna, gadis itu sudah tidak tahan dengan rasa sakit diseluruh tubuhnya. Nafasnya pun sudah tidak beraturan dan putus-putus, kemudian anna tidak sadarkan diri.

"Adek, anna bangunn" airin menepuk pelan pipi anna berharap adiknya itu sadar, tapi percuma adiknya itu tetap diam.

Airin menangis kembali dan panik lalu memegang pergelangan tangan anna untuk mengecek denyut nandinya dan masih ada.

• • •

Galen POV

Galen sedang berjaga di ugd, siang ini ugd cukup sepi dan membuat dirinya sedikit bosan. Beberapa menit lalu dikabarkan ada kecelakaan dan dia memprediksi pasti sebentar lagi korban nya itu akan datang karena kebetulan orang yang menelpon ada kecelaan tadi itu meminta bantuan ke rumah sakit dirinya bekerja sekarang.

Saat ambulan sampai di depan ruang pintu ugd, galen beserta perawat lainnya pun segera menghampiri keluar untuk segera menangani korban kecelakaan tersebut.

Betapa terkejutnya galen saat pintu belakang mobil ambulan tersebut terbuka, dia melihat airin yang sedang menangis di tambah dengan anna yang tertidur di brankar dengan berlumuran darah. Galen tidak ingin banyak tanya terlebih dahulu, fokus dia saat ini yaitu menyelamatkan anna yang sudah dia anggap sebagai adiknya. Saat perawat yang bersamanya sedang berlarian membawa anna ke ruangan, galen mendekati airin terlebih dahulu karena dia melihat airin masih samgat shock.

"Kak airin tenangin diri kaka dulu, percaya sama gw, gw bakal nyelamatin anna, kakak tenang oke" galen mengelus bahu airin.

"Gw mohon len, selametin dia" airin mengangguk mendengar ucapan galen.

Galen pun hanya mengangguk lalu lari masuk ke dalam ruangan ugd sambil menelpon kalila untuk datang ke rumah sakit sekarang.

Galen meringis melihat kondisi anna saat ini terlebih dia tidak sadarkan diri. Dia segera memasangkan beberapa alat di tubuh anna.

Dia sedikit melirik alat EKG di samping nya untuk memastikan detak jantung anna, terlihat disana detak jantung nya sangat lemah dan membuat galen semakin takut. Tidak lama kemudian alat tersebut berbungi nyaring dan menunjukan detaknya semakin lemah. Anna saat ini mengalami bradikadi atau detak jantung terlalu lemah.

Lagi-lagi alat Ekg pun berbunyi dan menampakan garis lurus disana, galen panik dan dia segara melakukan CPR pada anna dan sesekali melihat ke arah ekg untuk memeriksa apakah detak jantungnya sudah kembali atau tidak.

"Anna ayok, gw tau lu kuat. Liat disana di luar sana ada kak airin sama lila nungguin lu. Jangan pergi dulu" galen masih berusaha melakukan CPR sebisa dia sambil terus berdoa di dalam hatinya.

"Om jangan bawa anna dulu om" galen berkata di dalam didalam hatinya

"Suster siapkan defibrilator cepett" ucap galen sedikit berteriak.

Suster pun menyiapkan alat defribilator atau alat pacu jantung, lalu memberikan alat tersebut gel terlebih dahulu lalu memberikanha kepada galen.

Galen segera menggosok alat tersebut lalu menempelkannya kepada dada anna lalu mengangkatnya, ekg pun masih tetap sama terlihat gatis lurus.

Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang