06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]

Prolog

"Tidak mudah untuk seseorang menyukaiku. Karena mereka berbeda dariku, akan terasa sulit bila aku menyesuaikan diri." - Paris Kornwit Treerapanyakun

•••

"Nak... Memang kamu tak seberuntung orang lain namun orang lain belum tentu sekuat kamu." - Pete Pongsakorn Saengtham

•••

"Mau sedalam apapun aku mencintaimu tapi kalau lawannya Tuhan, sudah pasti kalah. Sekuat tenaga melawan takdir, tetap Tuhan pemenangnya." - Jun Marut Ghoummeddin

•••

"Tidak ada cinta yang tulus dari, seorang peri kecil, kecuali ibumu sendiri" - Daonuea Vittawin Veeravidhayanant

•
•
•

Halo semuanya, namaku Paris Kornwit Treerapanyakun.

Kalian bisa memanggil nama pendekku, Paris. Terdengar sangat cantik bukan? Hehehe... Mommyku yang memberikan nama itu padaku.

Karena keindahannya, Paris juga dikenal sebagai kota romantis sehingga dijuluki sebagai Kota Cinta atau City of Love. Sejak dulu hingga masa sekarang, Paris sering menjadi tujuan bagi banyak orang untuk merayakan cinta.

Hmm... Dibalik keindahan namaku terselip sebuah kekurangan yang cukup ganjil di dalam hidupku.

Ketika aku umur 1 tahun, aku mengidap penyakit hipotiroidisme bahkan diriku dikatakan kurang sempurna karena memiliki spektrum autistik.

Begitu aku membuka mulut, semua trivia ikan paus akan muncul. Itu sangatlah lucu karena aku menyukai paus.

Paus...

Paus...

Paus berbadan besar.

Oh iya, aku hampir lupa bahwa aku memiliki kembaran yang begitu tampan. Namanya Valence Kornwit Treerapanyakun dan kakak tertua bernama Venice Kornwit Treerapanyakun.

Tetapi mereka berdua tidak kala tampan dengan Daddyku. Karena dia hebat dan keren.

Pahlawan superku.

Mommy... Bahkan dia sangatlah cantik dan manis, aku ingin sepertinya, karena dia sangatlah baik dan mengajariku melukis, aku tidak bisa pandai kalau bukan karenanya.

Paus...

Paus...

Pausnya bersiul...

Katanya aku disuruh menjauh karena pausnya besar.

Tubuhku sangatlah pendek.

Bila aku mendekat, bisa di makan.

WHY Seasons 6 | A Whale Frequency

♡