06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]

Chapter 39

"Ya, perceraian itu sulit. Sulit."
— Baiboon Saran Anantasetthakul

•••

1 Minggu kemudian.

Baiboon telah kembali pulang di rumah kakak iparnya. Kali ini Macau juga sedang singgah di kediaman Minor. Situasi terasa sangatlah kacau dan Porschay sekarang juga menetap di kediaman Minor atas perintah dari Vegas.

Macau terdiam di dalam kamarnya dan surat perceraiannya dengan Baiboon akan di proses.

"Phi Macau?" Sapa Porschay pada prianya. "Kenapa kamu melamun?"

"Sekarang aku sedang di kurung oleh Hiaku." Ucap Macau pada kekasihnya.

"Aku mengerti." Jawab Porschay.

Iris mata pria tampan itu pun melihat kearah kekasihnya. "Lalu bagaimana dengan Jinnie?"

"Aku rasa dia juga sangat kecewa." Kata Porschay sambil mengusap bekas luka di wajah prianya.

"Setelah semuanya selesai aku akan memperbaikinya." Janji Macau pada pria cantik di hadapannya itu.

Iris mata Macau melihat kearah perut milik Porschay yang tengah mengandung anaknya. Dengan lembut pria culas itu pun memeluk pinggang Porschay dan menciumnya dengan lembut.

Kali ini pria culas itu bertekad untuk menjaga calon anaknya. Bahkan dia tidak ingin melihat Porschay harus kehilangan sebagian hidupnya lagi. Sebab dirinya tidak ingin kejadian yang mengerikan itu terulang pada pujaan hatinya ini.

"Kenapa?"

"Aku sangat senang karena Jinnie dan Benz akan memiliki adik kecil." Ucap Macau pada Porschay.

"Iya."

Sementara itu, Vegas tengah menemui Chok dan Jun di firma terbaik di kota Bangkok. Terlihat sekali bila aura menakutkan milik Vegas tengah mengintimidasi semua orang. Sekarang ini dirinya berada di ruangan client.

"Apakah ada yang bisa kami bantu, Khun Venice?" Tanya Chok pada Pemimpin keluarga Minor.

"Aku harap kau dan Jun bisa membuat sebuah surat perceraian. Sebab adikku yang bodoh akan bercerai dari istrinya." Ucap Vegas tanpa basa-basi.

Kali ini Chok bingung akan permintaan Vegas yang menyuruhnya membuatkam surat cerai. Bahkan sekarang sebuah desas-desus telah muncul dimana Macau dan istrinya telah pisah ranjang.

"Baiklah. Aku dan Jun akan mengurusnya perceraian Khun Macau dan Nang Baiboon." Chok menyanggupinya dengan begitu yakin. "Bahkan Khun Macau dan Nang Baiboon telah memiliki anak. Perlukah membuat tuntutan hak asuh anak di dalam masalah ini."

"Tidak perlu. Bahkan aku tidak bodoh." Ucap Vegas dengan segera. "Karena aku tidak sekejam itu membuat Ibu dan anak harus berpisah."

"Baiklah, Khun Wegath." Jawab Chok dan mengangguk patuh.