Chapter 04

313 27 58
                                    

"Percayalah aku sudah menerimamu dengan segala resikoku, aku menerima semua kuranganmu dan kelebihanmu, kecuali orang ketiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Percayalah aku sudah menerimamu dengan segala resikoku, aku menerima semua kuranganmu dan kelebihanmu, kecuali orang ketiga."
— Baiboon Saran Anantasetthakul









•••










Porschay yang ingin kembali ke kamar inap milik Valence. Dirinya tidak sengaja berpapasan dengan Baiboon menuju kearah lift. Parahnya lagi Porsche dan Tankhun sudah lebih dulu menaiki lantai 3 rumah sakit.

Porschay melihat kearah Baiboon yang menatap balik kearah dirinya. Rasa canggung itu sangatlah wajar di antara keduanya. Bahkan iris mata Porschay melihat cincin nikah di jemari Baiboon.

Ya, seharusnya Porschay tidak pernah muncul lagi di kehidupan Baiboon. Tapi kali ini kedua pria cantik itu bertemu dengan situasi yang tidak mendukung. Baiboon meremas tali tas mahal milik sambil tersenyum. Lalu Porschay berjalan melangkah mendekati Baiboon untuk berjabat tangan.

Baiboon, mengerakkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Porschay.

"Senang bertemu denganmu?"

Kata Baiboon sambil melepas tangannya dari Porschay. Bahkan pria cantik itu tidak pernah melupakan bila suaminya pernah menyukai pria cantik di hadapannya ini. Oleh sebab itu, Baiboon kerap kali tidak menyukai barang mewah berawalan huruf P yang mengingatkan dirinya dengan nama Porschay yang hampir merusak rumah tangganya.

"Iya, kamu terlihat semakin cantik." Puji Porschay pada Baiboon.

"Terima kasih." Jawab Baiboon lembut. "Bahkan kamu juga tak kalah cantik."

Kedua pria cantik itu pun saling memuji satu sama lain. Tapi kecanggungan itu masih terasa sangatlah kental.

"Apakah kamu juga ingin melihat Valence?" Tanya Porschay.

"Iya, bahkan aku juga harus mengantarkan makan malam untuk Phi Pete." Jawab Baiboon.

Hingga akhirnya, kedua pria cantik itu pun memutuskan untuk masuk ke dalam lift. Bahkan keduanya pun berjalan beriringan untuk menuju kamar inap milik Valence. Hal ini juga menjadi momen langka ketika kedua pria cantik yang menyukai pria yang sama ini saling memuji dan berbincang.

Lalu iris mata Pete melihat kearah pintu kamar inap putra. Dirinya juga tidak percaya bila Baiboon dan Porschay datang bersamaan.

"Kalian berdua datang bersamaan." Ucap Tankhun pada kedua wanita di hadapannya itu.

"Iya, tadi ketika aku ingin kembali. Tidak sengaja berpapasan dengan Baiboon yang mengantarkan makanan pada Phi Pete." Jawab Porschay.

Baiboon pun mengangguk pelan. "Betul apa yang di katakan oleh Porschay."

Kali ini Jinnie melihat kearah Baiboon yang menjadi istri dari Paman kesayangannya. Namun dirinya juga tidak memungkiri bila Pamannya itu masih mengejar Ibunya sampai detik ini.

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang