Chapter 01

659 38 50
                                    

"Kalian tahu bawah kontak batin, kekuatan dahsyat yang di luar akal sehat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian tahu bawah kontak batin, kekuatan dahsyat yang di luar akal sehat."
— Paris Kornwit Treerapanyakun







•••








Hari-hari terus berganti dengan begitu cepat. Bahkam hampir sebulan lamanya Valence masih bergelut di dunia bawah sadarnya. Hingga tidak menyadari bila Rain telah berpisah dari dirinya.

Sebab, Rain sudah di pindah sekolahkan oleh sang Ayah di Chiang Mai.

Kali ini Valence masih setia menutup matanya. Serta alat medis menusuk pelan kulitnya untuk terus bertahan. Setiap hari Nang Minor selalu disisinya untuk mengelap tubuhnya dan membersihkan ruang inapnya.

Nang Minor juga tidak sendirian. Pria cantik itu juga di temani oleh Bibi Hom. Kadang kala Tankhun juga bolak-balik untuk melihat keadaan Valence. Bahkan Baiboon sering mengirimkan makanan untuk sang kakak ipar. Serta hubungannya juga semakin membaik.

"Phi Pete, aku membawakan beberapa makanan untuk makan siang dan malam nanti." Ucap Baiboon lembut.

"Ya, terima kasih."

"Apakah semalam Phi Tankhun juga datang?"

"Iya, ada apa?"

"Tidak. Aku hanya tahu dari Phi Macau." Jawab Baiboon ramah.

Pete hanya tersenyum tipis kearah adik iparnya. Bahkan akhir-akhir ini Nang Minor benar-benar tidak memiliki selera makan. Tapi mau tidak mau, pria cantik itu harus memaksa untuk makan.

Iris mata Pete pun melihat kearah putra tengahnya, lalu jemarinya tangannya menyentuh punggung tangan milik Valence.

Sekarang ini, Nang Minor juga sangatlah bingung ketika Paris juga sedang demam. Hal itu membuat Vegas tidak bisa datang kerumah sakit. Hal itu membuat hati Pete terasa seperti di iris-iris melihat kedua anak kembarnya sama-sama sakit.

"Nang Minor, hari ini kata Khun Wegath bila demam Khun Noo Paris sedikit turun. Beliau berpesan untuk tidak perlu khawatir." Ucap Bibi Hom ketika mendapati informasi dari Nop.

"Terima kasih sudah memberitahuku, Bibi." Jawab Pete.

Bibi Hom mengangguk. "Sama-sama, Nang Minor."

Baiboon yang melihat kakak iparnya bersedih pun segera menghibur. Dengan lembut pria cantik itu mengelus lembut tangan milik Pete.

"Soal Paris semuanya akan baik-baik saja. Sebab ada Hia dan Daddynya yang menjaganya, Kakak ipar." Ucap Baiboon.

"Tapi aku juga meras tidak tenang bila tidak melihatnya." Jawab Pete sendu.

"Aku mengerti." Baiboon memahaminya karena dirinya juga seorang Ibu yang memiliki seorang anak.

Tak berselang lama, Macau datang bersama dengan Benz yang berada di gendongannya. Kali ini kerah kemeja Macau basah karena di gigit Benz yang akan tumbuh gigi.

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang