Chapter 70

186 23 6
                                    

"Apapun akan aku usahakan untuk anakku?"— Nang Minor [Pete Pongsakorn Saengtham]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apapun akan aku usahakan untuk anakku?"
— Nang Minor [Pete Pongsakorn Saengtham]










•••











"Nanti aku akan pulang untuk mengambil keperluan Paris." Ucap Vegas pada Nang Minor.

"Aku saja yang pergi. Bahkan tubuhku sudah kuat." Jawab Nang Minor.

"Kamu tidak baik-baik saja." Kata Vegas yang sibuk mengambil keperluan istrinya. "Kamu nyari saja celaka."

"Celaka? Aku ingin sekali melihat wajah bedebah itu!" Nang Minor terlihat sekali menyimpan emosi. "Kamu pikir aku hanya bisa berdiam diri disini?"

"Kalau begitu aku akan menyelesaikannya." Jawab Vegas.

"Apakah kamu yakin?" Tanya Pete.

"Kamu mulai meragukanku. Venice sudah mengurus bajingan itu." Jelas Vegas pada sang istri.

"Apa?"

"Putra kecilku sedang terluka. Lalu di tambah lagi dengan kamu yang sedang sakit. Jadi, tidak perlu berpikir macam-macam." Kata Vegas dan melihat kehadiran Tankhun. "Kau datang?"

"Iya, kau bisa kembali." Jawab Tankhun pada sepupunya.

"Baiklah." Vegas pun berlalu.

Dengan segera pria nyentrik itu pun segera mendekati ranjang inap yang di tempati oleh Pete. Bahkan kali ini wajah Pete terlihat amat pucat.

"Pete, kamu belum makan apapun, 'kan?" Tanya Tankhun dan menaruh beberapa kotak makanan di meja di hadapan Pete. "Kamu bilang, bahkan aku tidak mengira bila sampai seperti itu, tapi kita harus bisa berjuang untuk kesembuhan Paris. Dia akan baik-baik saja."

"Mungkin sebentar lagi media akan mengatakan bila Paris sedang hamil. Aku hanya takut hal itu akan menyakiti perasaannya." Kata Pete penuh akan kekhawatiran.

Tankhun menangis dan duduk di sisi ranjang rumah sakit. "Aku yakin bila suamimu dan Kinn akan membungkam para media jahat itu. Bahkan semua orang sedang memperjuangkan hak Paris."

"Kamu bersikap lebih tegar." Kata Pete sambil memainkan kukunya.

"Kamu... Kamu pikir aku tidak perduli pada keponakanku? Aku setiap hari selalu memikirkannya dan melihat sebanyak 10 kali. Aku hanya bisa melihat dari jauh, setelah itu pergi." Ujar Tankhun sambil menangis.

"Lalu, kamu mengabaikan diriku!" Kesal Pete. "Pasti Phi Tankhun takut menjengukku."

"Aku tidak tega melihatmu terpuruk." Jawab Tankhun menangis.

"Karena kamu tidak datang untuk menghiburku." Kata Pete.

Hingga akhirnya keduanya menangis dan tertawa bersama. Tankhun pun mengusap air matanya sama halnya dengan Pete. Mereka sesekali melihat dan menyungging senyuman.

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang