Chapter 69

177 24 40
                                    

"Hancurnya hati seorang ayah adalah ketika anak kesayangannya yang iya besarkan dengan rasa penuh cinta di sakiti orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hancurnya hati seorang ayah adalah ketika anak kesayangannya yang iya besarkan dengan rasa penuh cinta di sakiti orang lain."
— Vegas Kornwit Treerapanyakun












•••













Pagi berita tentang hilangnya pelaku pemerkosaan Paris meledak di media. Bahkan sekarang ini Tankhun berada di rumah menangis ketika mendengar berita di televisi.

"Pelaku pemerkosaan di kabarkan menghilang kemarin sore di kediamannya. Setelah bukti mengarah kepadanya, tiba-tiba saja sang pelaku menghilang setelah memperkosa remaja berusia 19 tahun. Remaja putra itu di temukan penuh luka dan mengalami kerusakan usus yang parah." Ucap sang pembawa berita acara dan Top terlihat sibuk mengontrol pengamanan Paris. "Sang korban berhasil di operasi dengan selamat dan di rawat di rumah sakit. Korban, membutuhkan perawatan jangka panjang."

Tankhun pun menangis ketika mendengar berita ini. Bahkan dia tidak mengira bila Paris akan mengalami kejadian mengerikan di masa remajanya.

"Ya ampun... Ini seharusnya tidak boleh menjadi berita luas. Paris yang malang... Hiks..." Isak Tankhun.

"Diam! Paul bisa mendengar!" Ingat Top pada istrinya. "Paul masuk ke dalam kamar."

Hingga akhirnya Top pun bergegas untuk segera pergi kerumah sakit. Bahkan sekarang ini Vegas dengan melihat berita tentang putranya di siarkan di televisi.

Vegas yang ingin membeli air minum pun segera mendapatkan kabar bila awak media menuju rumah sakit. Dengan sangat buru-buru pria kejam itu berlari ke kamar inap milik Paris yang di huni oleh 4 orang.

"Apa kamu gila? Kamu menyuruh anakmu bersaksi?" Kesal Pete. "Kita pindahkan dia."

Seharusnya dari awal Pete ingin memutuskan sendiri bila Paris akan di letakkan di kamar VIP. Namun saran dari dokter psikolog harus bisa membuat Paris terbiasa. Tetapi saat ini situasi sedang berbeda.

Saat ini ranjang milik Paris tengah di pindahkan. Tapi pihak media lebih cepat mendapatkannya. Dengan segera Vegas mengendong putra kecilnya untuk menaiki tangga darurat.

"Kami ingin mendengar kesaksian?" Ucap awak media.

Lalu Pol dan anak buahnya segera mendorong para wartawan untuk mundur. Tidak lupa juga Rath juga ikut membantu pengamanan bagi Tuan muda Minor dengan keadaan genting.

"Tolong berhenti!" Kata Nang Minor sambil menangis.

Vegas pun berlari membawa putra kecilnya untuk menghindari media. Bahkan tanpa sadar kantong kolostomi milik Paris mengalami kebocoran.

"Kita sudah sampai, Nak." Ucap Vegas dan membaringkan tubuh putranya.

"Daddy? Apakah aku berbuat salah?" Tanya Paris sambil menangis.

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang