Chapter 33

227 21 30
                                    

"Aku mencintaimu, karna aku pikir tidak semudah itu mendapatkan hatimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mencintaimu, karna aku pikir tidak semudah itu mendapatkan hatimu."
— Baron Arthit Napadon











•••












"Apakah anakmu kali ini tidak mau pulang dan akan tinggal di basecamp milik temannya?"

Nang Minor pun menoleh kearah suaminya yang baru saja dari ruang kerjanya. Bahkan sekarang Pete masih mengenakan handuk setelah selesai mandi.

"Aku rasa Valence semakin dewasa dan sesukanya sendiri."

"Hal itu sama dengan anak pertamamu dulu. Menjadi seseorang yang mudah memberontak."

"Jangan katakan hal seperti itu?" Pete terlihat tidak terima.

Kaki jenjang Vegas pun mendekati istrinya. Bahkan kali ini pria kejam itu mencium lembut bahu mulus istrinya. Pete terlihat sangat marah ketika Vegas masih buta dengan anak-anak semenya. Tapi di sisi lain Pete juga mengkhawatirkan Paris.

"Temani aku ke kamar mandi sebentar." Bujuk Vegas pada istrinya.

Hingga akhirnya keduanya pun berada di dalam kamar mandi. Ketika pintu tertutup pun terdengar suara desahan.

"Hngh!! Haa.." Ketiga jemari kekar milik Vegas pun memasuki lubang hole milik Nang Minor. "Hich! Haa...Hngh! Huu..."

Kedua tangannya Pete berada di dinding kaca. Lalu Vegas berjongkok di lantai sambil mengobok-obok lubang hole dan mempermainkannya penis kecil milik Pete. Kedua puting milik Pete menonjol dan kali ini pria cantik itu seperti di lecehkan oleh pria tua.

"Apa kau merasa bersemangat? Bukankah kau suka bila aku mempermainkan penis kecilmu? Hmm?" Pete tidak bisa menjawab dan hanya mengeleng pelan.

Di hari natal ini Pete tidak menyangka bila dirinya akan bercinta. Bahkan sekarang Vegas berad di hadapannya berjongkok dan Pete meras merinding. Sebab Vegas memasukkan penis kecil itu ke dalam mulutnya.

"Ungh..! Dad, Daddy! Ak-aku.." Pete terlihat takut. "Aku ingin istirahat."

"Istirahat." Kata Vegas dan menjilat ujung penis kecil istrinya. "Kau terlihat sangat menikmatinya."

"Aku ingin mengulum penismu, Daddy?" Ucap Pete pada pria.

Hingga akhirnya Pete berjongkok di hadapan suaminya. Parahnya lagi Vegas memaksakan kehendak dengan memasukkan penis besarnya bak penis kuda ke dalam mulut Pete yang kecil.

"Ughm... Uhuk... Uhk!" Pete terbatuk ketika penis besar itu memuncratkan sperma.

Nang Minor terkejut ketika cairan sperma suami mengenai wajah ayunya. Dengan segera Pete menjilat sisa sperma itu. Vegas pun segera mengusap lembut bibi Pete.

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang