Chapter 24

261 30 51
                                    

"Aku ingin menjadi bumi biarpun tak bersinar, bumi akan selalu menjadi tempatmu bernaung, melindungimu ketika kau sibuk mengagumi bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ingin menjadi bumi biarpun tak bersinar, bumi akan selalu menjadi tempatmu bernaung, melindungimu ketika kau sibuk mengagumi bintang."
— Baron Arthit Napadon










•••











Vegas sangatlah sibuk di kantor pada hari ini dan membuatnya tak sempat untuk sarapan. Bahkan Nang Minor segera membuatkan bekal untuk suaminya. Namun saat ini suasana hati Pete sedang murung.

"Hari ini aku akan pulang sedikit terlambat dari biasanya. Jadi, tidak perlu menungguku malam ini." Vegas melihat kearah Pete yang sedikit layu.

"Baiklah. Ini bekalnya jangan lupa." Ucap Pete pelan.

Nang Minor masih menyimpan rasa sedih dengan kejadian semalam. Parahnya lagi sampai saat ini, Valence belum juga turun dari tangga. Lalu iris mata Pete pun melihat kearah bayi paus yang menuruni tangga yang masih memakai baju tidur warna biru laut. Kaki jenjang Vegas pun mendekati si kecil dan mengusap surainya pelan. Hal itu membuat Pete sedikit menyungging senyuman.

Ketika Vegas melihat kearah Nang Minor. Maka pria cantik itu segera meluntur senyumannya. Hal itu membuat Vegas sedikit bingung akan perubahan sikap istrinya.

"Apakah Daddy akan pergi ke kantor?" Tanya Paris pada sang Ayah.

"Ya, kali ini Daddy harus pergi ke kantor. Nanti Daddy belikan boneka paus untuk Paris." Ujar Vegas dengan begitu lembut.

"Baiklah, Daddy."

Pete pun mendekati suami dan anak bungsunya. Bahkan sudah waktunya Vegas berangkat ke kantor untuk acara penting.

"Kalau begitu biarkan Daddymu pergi ke kantor. Lalu, sekarang waktunya Paris sarapan pagi dulu." Bujuk Nang Minor.

"Iya, Mommy." Paris patuh.

Beberapa pelayan pun segera membantu Paris untuk sarapan pagi. Lalu Pete mengantar suaminya di depan mansion. Kali ini tidak ada percakapan ketika Vega mencium kening Nang Minor.

"Aku berangkat." Kata Vegas dan mendapatkan anggukkan dari Pete.

Di dalam mobil kali ini. Nop memberikan laporan pada Vegas mengenai beberapa guru di sekolahan Paris yang akan di pecat.

"Pak, ini daftar nama guru yang akan di berhentikan di sekolahan Khun Noo Paris?" Ucap Nop pada atasannya.

"Bagaimana bisa guru-guru bajingan seperti ini lolos di ujian menjadi sarjana pendidikan? Ternyata uang-uangku hanya untuk memberikan pendidikan pada guru muda tak bermoral seperti ini. Itu membuatku kecewa." Monolog Vegas ketika mendapati beberapa daftar nama guru-guru muda yang mendiskriminasi Paris dan melakukan banyak kecurangan.

Nop hanya bisa mengangguk kearah Vegas yang kecewa. "Bahkan terdapat pungli yang di lakukan oleh guru-guru ini."

"Kalau begitu suruh Achira untuk melakukan pemecatan." Titah Vegas mutlak.

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang