Chapter 13

285 25 33
                                    

"Apakah anak penderita autisme itu adalah hama?"— Paris Kornwit Treerapanyakun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah anak penderita autisme itu adalah hama?"
— Paris Kornwit Treerapanyakun








•••









"Paris, mau ikut Mommy merangkai bunga?"

Bocah cantik itu pun mengangguk kearah Ibunya. Bahkan sekarang mereka berada di tempat ruangan beratapkan kaca. Suhu di luar cukuplah lembab. Sebab semalam turun hujan dengan deras.

Tak berselang lama, Vegas pun datang dan duduk di sofa panjang di dalam ruangan itu. Kali ini sepasang Ibu dan anak itu duduk berhadapan di sebuah meja kayu. Tidak lupa juga Paris memakai apron berkebun anti air.

"Aku tidak tahu caranya untuk merangkai bunga yang cantik seperti Mommy." Ucap Paris sambil memainkan jemarinya.

"Hari ini, Daddy juga meminta di ajarkan oleh Mommymu." Kata Vegas yang duduk di samping kesayangan. Hal itu membuat Pete tersenyum melihatnya. "Jadi, sebelum merangkai bunga. Paris suka dengan bunga apa?"

"Aku tidak tahu, tapi Paris suka yang ada di samping Daddy." Ucap Paris.

Seketika Vegas melihat bunga itu dan melihat kearah Pete. "Ini bunga apa?"

"Bunga Daisy."

"Bukankah itu bunga favoritmu dan Mae?" Kata Vegas.

"Iya, sekarang anakmu suka dengan bunga itu juga." Ucap Pete pada suaminya.

Paris hanya diam dan melihat kearah sekeliling ruangan kaca ini. Bahkan di dalam ruangan itu terdapat beberapa pola lingkaran yang begitu di sukai oleh anak pengidap autisme. Sebab Pete membuat ruangan ini untuk mengisi waktu luang agar tidak bosan.

"Paris mau merangkai bunga sekarang?" Tanya Vegas pada putra kesayangannya.

"Iya."

"Kali ini Paris mau vas berbentuk apa?" Ucap Nang Minor pada putra kecilnya yang berada di hadapannya.

Paris tersenyum. "Yang bulat ada pausnya."

"Baiklah."

Kali ini Nang Minor mengajarkan suami dan anaknya untuk merangkai bunga. Bahkan Vegas terlihat sedikit khawatir ketika melihat Paris membawa gunting kecil.

"Pete, apakah kau punya gunting yang lebih aman?" Tanya Vegas pada istrinya.

"Aku ada." Jawab Pete.

Pria cantik itu pun mengambil gunting yang lain. Bahkan itu tidak setajam gunting biasanya. Paris menunduk ketika memotong sedikit daun di bunga putih berputik kuning itu.

Kali ini Pete pun tersenyum melihat kearah putra kecilnya. Lalu dirinya juga harus melanjutkan vas lainnya yang harus di isi bunga.

"Apakah Paris kesulitan?" Tanya Vegas lembut.

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang