Chapter 57

367 20 80
                                    

"Menyatakan cinta adalah hal yang mudah, tetapi pernyataan itu butuh bukti dan fakta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menyatakan cinta adalah hal yang mudah, tetapi pernyataan itu butuh bukti dan fakta."
— Paris Kornwit Treerapanyakun











•••












Udara bertiup dengan begitu sepoi-sepoi di dari arah laut. Saat ini Jun berinisiatif ingin bertemu dengan Venice di dermaga kapal. Bahkan wilayah itu telah di kuasai oleh keluarga Minor.

Iris mata Jun pun menoleh ketika mendengar sebuah mobil berhenti tak jauh dari dirinya. Kali ini dirinya bisa melihat Venice turun dari mobil bersama dengan seorang pria parubaya. Jun pun segera menenangkan dirinya.

"Ada apa?" Tanya Venice.

"Soal tawaran yang kita diskusikan di kali terakhir. Bekerja sama. Apakah itu masih berlaku?" Jun bertanya tentang tawaran Venice tempo hari.

Pria picik itu bersmirk. "Kau tertarik?"

"Karena sudah kacau begini, sebab aku tidak ingin reputasiku hancur. Lagi pula, kau tidak akan melepaskanku, 'kan?" Jawab Jun tenang.

"Kau pintar." Venice tidak mengira bila pengacara di hadapannya tidak sebodoh yang dirinya pikirkan.

"Tapi ada syaratnya." Kata Jun yang membuat Venice terlihat waspada pada pengacara ini. "Aku perlu memeriksa langsung semua bisnis yang kau kelola. Jenis bisnis, skala, pendapatan..., keuntungan operasional, dan semuanya. Setelah itu, aku akan membuat keputusan akhir."

Venice pun sedikit merasa jengkel. "Syarat yang cukup menuntut."

"Menangani satu kasus tidak akan serumit ini. Tapi menurutku, permintaanmu kepadaku... melampaui peran pengacara, 'kan?" Kata Jun pada Venice.

Pria picik itu pun mengangguk. "Baiklah. Datanglah ke Mansion Minor besok. Sebab sebagai bisnis berkumpul di sana." Kali ini Venice memilih untuk berlalu dan Jun pun menahannya.

"Tapi aku tahu bisnis utamamu terpisah, 'kan?" Kata Jun dan membuat Venice membalikkan badannya. "Narkotika." Pria picik itu sedikit tersinggung. "Apakah mustahil bila aku pergi ke pabrikmu?"

"Akan kuminta orang-orangku untuk menghubungi dirimu." Jawab Venice dan berlalu.

Saat ini Jun berusaha untuk menetralkan pikirannya. Sebab nyawanya terasa ingin melayang ketika melakukan negosiasi dengan Venice.

Lalu pada sore harinya, setelah Pol mengantarkan kembali Venice ke kantor. Bahkan sekarang dirinya harus pergi ke Mansion Minor untuk melaporkan sesuatu pada Vegas. Sebab saat ini pria kejam itu tahu bila Venice tengah memanfaatkan Jun di dalam permainan.

"Apakah Venice dan Jun bertemu di dermaga?" Tanya Vegas pada Pol yang menghadap dirinya.

"Benar. Bahkan pengacara muda itu ingin tahu soal bisnis yang di kelola oleh Khun Venice." Jawab Pol dengan sangat yakin. "Lalu, besok pengacara itu akan datang berkunjung ke Mansion Minor."

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang