Chapter 34

246 24 48
                                    

"Untuk mencapai kata rela, mungkin harus melewati air mata yang begitu deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untuk mencapai kata rela, mungkin harus melewati air mata yang begitu deras."
— Valence Kornwit Treerapanyakun









•••









Seperti hari-hari sebelumnya, Rain selalu menghabiskan waktunya hanya untuk pergi ke perpustakaan kota ataupun membeli buku untuk dirinya baca. Sekarang ini dirinya berpakaian sangat rapi untuk membeli buku novel dan beberapa buku pelajaran untuk dirinya pelajari nanti.

Yai melihat kehidupan anak semata wayangnya yang terlihat sangat monoton. Namun dirinya tidak bisa melakukan apapun karena Mangkorn cukuplah keras kepala. Tetapi Rain terlihat menikmati hidupnya dan sekarang dirinya pergi ke toko buku dengan berjalan kaki.

Sesampainya di toko buku. Rain segera masuk ke dalam toko dan melihat-lihat buku yang dirinya inginkan. Bahkan di dalam toko itu masih sepi dan hanya beberapa pegawai.

"Maaf, apakah hari ini ada buku baru yang datang?" Tanya Rain pada salah seorang pegawai toko buku.

"Ada. Di rak dekat jendela kaca." Jawab pegawai toko buku.

"Baik, terima kasih." Rain tersenyum ramah.

"Sama-sama." Jawab pegawai toko buku dan berlalu untuk menyelesaikan tugasnya yang tertunda.

Rain sangat gila belajar dan dirinya di juluki kutu buku yang dingin. Sebab tidak ada yang berani menyentuhnya di sekolah. Walaupun kehidupan terjebak dalam kesendirian. Rain tampak terlihat sangat acuh tak acuh.

Setelah selesai memilih buku yang ingin dirinya beli. Rain segera pergi ke kasir untuk membayarkan buku-bukunya. Bahkan dirinya mengeluarkan gold card pada pegawai kasir.

"Apakah bukunya sudah cukup?" Tanya pegawai kasir.

"Sudah."

"Terima kasih untuk kunjungannya." Ucap pegawai kasir ramah dan Rain mengangguk pelan.

Kali ini pria cantik itu tidak sadar bila sekarang ini Valence tengah mengawasi dirinya. Rain terlihat tidak menyadarinya sama sekali. Bahkan sekarang pria cantik itu pergi ke toko bunga di pinggir jalan untuk membeli tanaman hias. Sebab kaktus di kamarnya selalu sendirian tanpa seorang teman.

"Maaf, apakah ada yang bisa kami bantu?" Tanya pegawai toko.

"Saya ingin membeli kaktus mini." Jawab Rain.

Setelah selesai memilih dan membayar. Pria cantik itu pun keluar dari toko bunga. Alangkah terkejutnya ketika dirinya tidak sengaja melihat siluet Valence.

Sementara itu, Valence telah pergi menjauh ketika dirinya hampir saja ketahuan. Di dalam gang terlihat Valence yang berusaha untuk mengatur nafasnya. Sebab dirinya tidak ingin rencananya kacau hanya untuk melihat Rain.

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang