Chapter 17

269 23 61
                                    

"Urusilah hidup kalian dan jangan ikut campur ke dalam hidup orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Urusilah hidup kalian dan jangan ikut campur ke dalam hidup orang lain. Sebab orang yang kau jadikan bahan obsesi. Juga punya kehidupan sendiri."
— Venice Kornwit Treerapanyakun









•••










Nontanburi, Thailand.

Porschay merasa sangat kesepian. Manik matanya baru saja melahirkan mobil milik putra kecilnya berlalu dari halaman rumahnya. Sebab kali ini Jinnie harus kembali ke Bangkok untuk mengurus berkasnya setelah akhir kelulusannya. Hal itu membuat Porschay memaklumi kesibukan anaknya.

Porschay segera menutup pintu rumahnya sebelum para tetangga sibuk mengunjing diri dengan beberapa tuduhan yang menyakitkan. Lalu dirinya pun segera pergi ke dapur untuk mencuci piring.

Setelah selesai berkutat di dapur untuk membersikan peralatan dapur. Pria cantik itu pergi untuk menjemur pakaiannya di belakang pekarangan rumah. Bahkan bukan hal umum bila Porschay menjemur pakaian dalam dan dress malamnya.

"Semoga hari ini segera kering." Monolog Porschay sambil melihat terik mentari.

Kehidupan menjadi seorang single mom membuat Porschay semakin terbiasa dengan kesepian. Lalu ketika pria cantik itu ingin memasuki rumah dan mendapati bayangannya sendiri karena kilatan cahaya matahari. Porschay pun segera mengangkat sedikit baru rumahnya. Hal itu membuat perut Porschay sedikit berisi di dalam bayangan. Sebab pria cantik itu ingin merasakan kehamilan yang begitu manis.

Hingga akhirnya dirinya kembali fokus dan segera memasuk ke dalam rumah. Lalu dirinya pergi ke dalam kamar untuk ganti baju yang lebih nyaman. Porschay terdiam di depan cermin sambil melihat kearah tubuhnya. Bahkan tubuhnya terlihat begitu mulus tanpa bulu halus.

Pria cantik itu pun segera memakai celana dalam berenda. Tidak lupa dengan gaun malamnya yang seksi berwarna hitam. Lalu dirinya beranjak dari dalam kamar untuk menggambar desain di meja makan. Bahkan dia tidak menyadari bila saat ini Macau telah datang berkunjung.

"Apakah seperti ini penampilanmu di rumah ketika sendiri?"

Tiba-tiba, suara bariton membuat Porschay seketika tersentak karena terkejut. Keduanya pun bertukar ciuman yang lembut. Namun tangan kurang ajar Macau memijat kedua dada milik Porschay.

Tidak lupa Macau memijat pantat milik Porschay dengan seksual.

"Eughh... Jangan disini!" Kata Porschay lembut ketika pria ingin menyetubuhinya di meja makan.

"Sebentar." Jemari kekar milik Macau pun tengah merobek gaun seksi milik Porschay di meja makan. "Aku tidak miliki waktu untuk berpindah tempat. Sekarang diam dan bungkus penisku dengan lubang holemu."

Porschay mengangkang lebar di atas meja makan. Bahkan Macau menamparkan berkali-kali penis besarnya pada lubang hole milik Porschay. Hal itu membuat pria cantik itu mendesah. Macau pun tidak sabaran memasukkan penis dengan sekali hentakan.

06. WHY Seasons 6 | A Whale Frequency [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang