SMA Dewangga 127 menjadi tuan rumah olimpiade sains untuk kedua kalinya. Semua peserta sudah siap bertanding. Mereka duduk mengisi soal di lembar jawaban yang telah diberikan oleh panitia. Jika ada yang curang, maka seluruh perwakilan dari sekolah tersebut akan didiskualifikasi.
Ada empat sekolah yang masuk final yaitu National High School of Technology, SMA 1 Unggulan, SMA Bhinneka Tunggal Ika, dan terakhir tentu saja sekolah tempat olimpiade itu diadakan.
Semua telah memperkenalkan diri, ada Gabriel Zain dan Yudha dari SMA Dewangga 127 sebagai lawan di olimpiade Fisika dan Matematika. Dari setiap perwakilan sekolah maju ke atas panggung. Mereka sekarang berada di auditorium yang tidak terlalu mewah seperti National High School of Technology.
"Kami persilakan kepada semua peserta perwakilan dari National High School of Technology untuk memperkenalkan diri sebagai siswa dan siswi yang memiliki nilai paling tinggi di antara peserta lain," ucap seorang Pembawa Acara.
Pangeran dan teman-temannya maju untuk memperkenalkan diri. Karena skor nilai mereka itu digabung menjadi satu. Seperti Rey dan Pangeran dalam olimpiade matematika. Sama halnya yang lain, tetapi nilai siswa dan siswi perwakilan National High School of Technology benar-benar sempurna saat diperiksa oleh juri.
"Perkenalkan nama saya King Chiko Haidar, peserta olimpiade fisika tahun 2018," ujar Chiko kemudian memberikan mikrofon kepada Chandra.
"Saya Chandra Budiman best partner King Chiko Haidar di olimpiade fisika," kata Chandra dengan percaya diri yang ia miliki.
Mikrofon beralih ke tangan Nafis,"Saya Nafis Muhammad peserta olimpiade biologi dan partner saya...."
"Aji Habibie," ucap Aji singkat lalu memberikan mikrofon kepada Rey.
Rey mengambil mikrofon tersebut lalu berkata,"Abrisam Reynanda, peserta olimpiade matematika."
"Saya Pangeran Mahardika saudara sekaligus best partner Abrisam Reynanda," ucap Pangeran dengan lantang.
"Saya Putri Maharani peserta olimpiade kimia." Rani gugup sekali, beberapa kali ia menahan diri agar tidak ambruk.
"Saya Saraga Arsenio partner pertama Putri Maharani di olimpiade kimia, kami siap mengikuti olimpiade sains tahun 2018. Kami berharap semoga di babak final ini, National High School of Technology kembali membawa semua medali emas seperti tahun 2017," ucap Arsen lantas membuat seluruh penonton dan dewan juri memberi tepuk tangan dan sangat bangga dengan mereka.
Setelah itu mereka turun ke bawah, sekarang hanya tinggallah Chiko dan Chandra yang akan bertanding melawan peserta dari 3 sekolah. Ada Yudha bersama rekannya seorang perempuan. Duduk di kursi yang telah disediakan. Terdapat 2 botol air mineral dan juga kertas kosong, pena serta bel di atas meja.
"Baiklah, juri memberi waktu 30 menit untuk 10 soal yang akan kalian perebutkan. Setiap soal diberi 100 poin," jelas sang Pembawa Acara.
Seorang juri wanita memakai kerudung memberikan sebuah soal untuk mereka jawab,"Sebuah lampu bertuliskan 80 watt ; 220 volt, dipasang pada suatu sumber tegangan 110 volt. Pertanyaannya, Berapa daya lampu tersebut?"
Wajah mereka terlihat serius mengerjakan soal dengan cepat Chandra menekan bel,"20 watt."
"Bagaimana dewan juri?" tanya MC.
"Benar," kata juri itu dalam sekali napas, Chandra tersenyum kepada Yudha seraya menaikkan alis.
"Baiklah, untuk soal kedua akan saya bacakan. Dengarkan baik-baik, apa yang dimaksud dengan hukum Archimedes?" MC itu menatap satu persatu peserta olimpiade fisika hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Mahardika ✅ [ Sudah Terbit ]
Teen FictionPERINGKAT 1 DALAM KATEGORI SCIENCE🥇❤ Jangan lupa vote, komen dan share ya guys🌻 Sudah Terbit di Androve Publisher 💦 Terima kasih banyak! ••• National High School of Technology dipenuhi oleh murid cerdas, jenius dan kaya raya. Sekolah yang banyak...