Ketulusan Pangeran

33 9 4
                                    

Keadaan Arsen mulai membaik, Pangeran selalu menjaga Arsen di rumah sakit setelah pulang sekolah. Mereka sekarang berada di rumah Arsen karena laki-laki itu meminta untuk dirawat jalan saja. Sultan menyetujui karena dia tidak tega anak semata wayangnya selalu merengek minta pulang.

"Gue mau minta tolong buatin acara ulang tahun," pinta Arsen kepada Pangeran."Lusa tanggal 12 agustus."

"Kenapa? Bukannya lo nggak suka kalo dirayain." Pangeran tahu betul Arsen tidak mau dirayakan ulang tahun karena pada tanggal ulang tahunnya, Yuna meninggal dunia akibat kecelakaan mobil.

"Gue mau ngerayain ulang tahun sebelum ketemu Mama," jawab Arsen sendu.

"Lo mau dirayain dimana?" tanya Pangeran dengan hati-hati.

"Di sekolah," jawab Arsen tersenyum manis.

Sebenarnya Arsen lahir pada tanggal 12 juli 2001. Akan tetapi, bulan lalu Arsen lupa kalau ulang tahun karena selalu berjuang melawan penyakit yang ia derita. Jadi dia ingin merayakannya pada tanggal 12 agustus 2018.

"Oke, lo tenang aja. Gue sama anak-anak lain pasti nyiapin semua yang lo minta," putus Pangeran lalu beranjak pergi dari ruang keluarga rumah Arsen.

"Terima kasih," lirih Arsen seraya menyeka hidungnya yang mimisan.

Pangeran menelepon Chandra meminta agar semua anggota Science dikumpulkan di markas. Dia juga sudah memberitahu Sultan tentang permintaan Arsen dan disetujui dengan mudah. Pak Fatih mengumpulkan semua guru serta Satpam hari ini di sekolah atas perintah dari Sultan.

Setibanya anggota Science di markas sudah disambut hangat oleh Pangeran. Dia menceritakan kepada semua teman-temannya tentang Arsen yang ingin merayakan ulang tahun. Mereka mengangguk paham dan bergegas keluar markas untuk membeli alat dan bahan lalu ke sekolah untuk menyiapkan semuanya.

Dalam dua hari ini mereka pasti bisa menyelesaikan perayaan ulang tahun yang megah dan meriah di sekolah. Pangeran memesan banyak undangan ulang tahun atas nama Arsen untuk teman-temannya di sekolah. Sebetulnya tidak perlu diundang sudah pasti datang. Namun, kata Arsen itu adalah kenang-kenangan darinya.

Kartu undangan itu berwarna keemasan dan sangat elegan. Arsen juga meminta ada kenangan yang lebih mewah, berharga untuk teman-teman sekolahnya. Pangeran menurut saja kemudian langsung menberitahu Sultan lagi. Sultan pun menyiapkan semua permintaan Arsen.

___♡♡♡♡♡♡♡♡___

Rani ditelepon Chiko untuk ke sekolah hari ini dan menceritakan semua rencana yang telah mereka susun untuk Arsen. Gadis itu melirik jam dinding menunjukkan pukul 13.30 wib. Rani mengambil tasnya lalu bergegas dan tak lupa berpamitan pada ayah dan ibu.

Di dalam perjalanan Rani tidak sengaja melihat Pangeran sedang keluar dari sebuah toko sepatu yang terkenal di kota Jakarta. Dia meminta tukang ojek itu untuk menurunkannya di sini saja. Setelah membayar ongkos, Rani melangkah menghampiri Pangeran.

"Pan," panggil Rani saat Pangeran ingin masuk ke dalam mobil.

Pangeran pun menoleh ke asal suara yang sangat ia kenal,"Iya."

"Lo ngapain ke sini?" tanya Rani penasaran, seharusnya Pangeran berada di sekolah menyiapkan acara ulang tahun Arsen.

"Nggak papa, cuma mau mampir doang beliin sepatu buat Arsen," jawab Pangeran mengangkat paper bag yang berisi sepatu berwarna hitam putih seperti corak sapi dan bertali hitam dari merek ternama.

Rani pun mengangguk paham.

"Lo mau ke sekolah?" tanya Pangeran.

"Iya," jawab Rani sangat singkat.

Pangeran Mahardika ✅ [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang