Base Camp

40 14 2
                                    

Selamat membaca :)


____♡♡♡♡♡♡♡____


Ketiga lelaki yang merupakan inti dari Science gang itu sedang dalam perjalanan menuju base camp yang sudah di kepung oleh kelompok Uranus dari SMA Dewangga 127. Gabriel dengan sekuat tenaga menghajar anggota Science. Sebenarnya Pangeran mengumpulkan mereka bukan untuk bertarung dengan Uranus. Tetapi, mendengar Science berkumpul , Gabriel sebagai pemimpin Uranus memerintahkan anggotanya untuk membalaskan dendam.

"Dimana ketua kalian!" teriak Gabriel.

Chiko, Chandra, Nafis dan Aji pun keluar mendengar keributan diluar base camp. Beberapa anggota Science telah terkapar. Chandra menyuruh mereka untuk mengamankan diri.

"Mau lo apa sih Riel!" bentak Chiko.

"Santai, gue cuma mau kalian bertujuh mengundurkan diri di olimpiade sains," seru Gabriel.

"Enak aja, bersaing secara sehat dong. Kalau nggak punya otak nggak usah ikut olimpiade," sembur Nafis.

"Gue peringatin sama kalian, jangan berani-berani berurusan sama Science kalau nggak mau pulang babak belur," hardik Chandra.

"Alah, mana tuh ketua kalian yang sok jenius itu. Ngumpet? Takut sama kita," ledek Yudha.

"Wah, nantangin nih anak." Chiko mendorong kuat Yudha hingga terjungkal.

Gabriel tersulut emosi, ia mengepalkan tangannya,"Serang!"

Serangan demi serangan mereka layangkan seperti tak ada hari untuk esok. Uranus harus menang dan menggagalkan Science untuk ikut olimpiade. Namun, bukan Science kalau kalah. Mereka akan tetap bertahan apapun yang terjadi.

Tak lama mobil Pangeran datang, Rey dengan cepat keluar dan berlari menendang salah satu anggota Uranus yang ingin menghajar Chiko habis-habisan. Pangeran dan Arsen pun ikut membantu. Pangeran sudah beberapa kali mengatakan kepada Arsen untuk tidak menyerang. Tetapi, Arsen sangat keras kepala.

Rani tercengang melihat perkelahian antara Science dari National High School of Technology dan Uranus, SMA Dewangga 127. Dia tidak akan membiarkan satu orang pun yang menyakiti Arsen.

"Non Putri mau kemana?" tanya Mang Nanang ketika Rani hendak keluar dari mobil.

"Mang Nanang disini aja, Putri mau keluar sebentar," kata Rani kemudian berlari kencang memasuki kerumunan.

Chandra terkejut ketika Yudha ingin menghantamkan balok kayu ke kepala Arsen. Semua berteriak memanggil nama Arsen. Jangan sampai Arsen terluka, anak itu sudah cukup menderita karena leukimia.

Mereka semua tak dapat membantu karena masih menghajar anggota Uranus yang masih bertahan. Pangeran menghadapi Gabriel. Permainan cukup bagus, ketua melawan ketua.

Tendangan Rani begitu kuat hingga membuat balok kayu yang dipegang Yudha terjatuh. Rani menarik Arsen ke belakangnya. Lagi-lagi Rani meninju dan menambahkan tendangan maut di perut Yudha.

"Berhenti kalian semua!" Pekik Rani menatap tajam mereka."Kalau kalian nggak berhenti juga, rekaman video kalian berkelahi bakal gue laporin ke polisi."

Sebelum Rani keluar dari mobil, dia meminta tolong kepada supir pribadi Arsen untuk merekam terjadinya perkelahian antara Science gang dan Uranus. Semua mata tertuju kepada Mang Nanang yang sedang menjalankan tugasnya sesuai permintaan Rani.

"Terima kasih Mang," teriak Rani.

Mang Nanang tersenyum kemudian melangkah pergi, dia takut Uranus akan menyerangnya secara tiba-tiba. Kalau bisa sekarang dia sejauh mungkin pergi dari base camp Science. Nanti Arsen bisa meneleponnya jika ingin pulang.

Pangeran Mahardika ✅ [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang