Akhir Perjalanan Science Gang

23 7 8
                                    

Tak terasa sekarang sudah tahun 2019. Pangeran menghela napas berat ketika kosa kata bahasa Korea yang ia hapal tak bertambah. Kepalanya sedikit pusing tetapi ia harus menepati janji.

Besok National High School of Technology mengadakan acara perpisahan untuk kelas XII. Mereka sudah lulus sekarang. Dan Science gang dibubarkan tepat tanggal 23 maret 2019. 

Banyak yang tidak rela jika Science gang bubar. Namun, ini semua keputusan Pangeran dan kelima sahabatnya. Pangeran tidak mungkin menyuruh Aji menjadi ketua. Meskipun ia tahu Aji mampu tetapi tidak semudah itu memimpin tanpa ada bantuan dari anggota inti Science gang. Karena Pangeran akan meninggalkan Indonesia. 

Universitas terbaik di Korea Selatan sedang menunggu kedatangan Pangeran. Bahkan beasiswa itu sudah ada dari tahun 2017. Di mana Arsen juga mendapatkannya. Namun, Arsen tidak bisa menepati janji karena harus pulang ke rahmatullah.

Malam ini Science gang kumpul di King's Cafe untuk merayakan perpisahan. Pangeran berpamitan karena minggu depan ke Korea Selatan bersama dengan keempat sahabatnya—Rey, Chandra, Chiko dan Nafis. Sedangkan, yang paling bontot masih kelas XII-01—Aji Habibie.

Keputusan yang paling berat di hidup Pangeran adalah meninggalkan Rani. Perempuan itu baru saja sembuh dari traumanya. Dan sekarang ia harus kehilangan kembali. Dipisahkan oleh jarak dan waktu.

"Kalian beneran mau ke Korea?" tanya Aji dengan raut wajah lesu.

"Iya," jawab Pangeran.

"Nggak nunggu gue aja," kata Aji.

"Kelamaan," cibir Rey menjitak kepala Aji dengan sendok.

"Sakit goblok," desis Aji menatap sinis Rey.

"Btw, cara gue ngomong ke Rani gimana ya. Gue takut dia bakal marah," ujar Pangeran.

Mereka memikirkan cara agar Rani tidak terluka dan menerima kenyataan kalau sebentar lagi Pangeran akan meninggalkannya.

"Nanti gue bantuin," kata Chiko sepupunya Rani."Rani nggak bakal marah, lo tenang aja."

Chiko sebenarnya sudah memberitahu masalah ini kepada Tahta. Karena hanya perkataan Tahtalah yang bisa Rani dengarkan. Dan Chiko yakin kalau Rani akan setia menunggu Pangeran kembali ke Indonesia.


___♡♡♡♡♡♡___

Senin, 23 April 2019 tepat pukul 08.00 semua murid kelas XII National High School of Technology dinyatakan telah lulus. Pak Fatih memeluk Pangeran dan teman-temannya sebagai tanda terima kasih karena selalu memenangkan olimpiade.

Bu Nikel menangis karena sekarang Rani sudah lulus. Dan pasti sangat sulit untuk bertemu lagi. Rani sangat berterima kasih kepada Bu Nikel telah membimbingnya hingga bisa menang di olimpiade kimia tahun 2018.

"Ibu bangga sama kamu Putri," puji Bu Nikel.

"Terima kasih Bu," balas Rani tersenyum tulus.

"Semangat mengejar cita-cita, Ibu doakan semoga semua buku yang Putri tulis bermanfaat dan best seller terus difilmkan. Terkenal hingga ke luar negeri," ucap Bu Nikel.

"Aamiin Ya Allah." Rani berharap semoga doa Bu Nikel segera Allah kabulkan.

Mimpi Rani hanya satu, menjadi penulis buku. Dia juga mengambil jurusan teknik kimia di Universitas terkenal kota Jakarta. Selasa kira Rani akan mengambil jurusan sastra Indonesia.

"Lo kenapa senang banget Ra?" tanya Selasa.

Rani senang karena dia berpikir bahwa mereka pasti kuliah di kampus yang sama. Namun, Rani belum tahu kalau Pangeran akan meninggalkannya dalam waktu cukup lama.

Pangeran Mahardika ✅ [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang