Suasana auditorium National High School of Technology yang begitu tenang kini menjadi ricuh karena kedatangan Pangeran dan teman-temannya. Mereka bersorak bahagia seraya bertepuk tangan. Acara pemberian penghargaan pemenang olimpiade sains tahun 2018.
Pak Fatih selaku kepala sekolah sangat bangga. Meskipun salah satu diantara mereka telah meninggal dunia. Arsen akan tetap menjadi kebanggaan, perjuangannya menjadi juara tahun 2018 akan selalu mereka kenang. Seharusnya acara ini diadakan setelah pemenang diumumkan. Karena suasana masih berkabung duka dan Rani harus menenangkan diri terlebih dahulu. Maka dilaksanakan akhir bulan september.
Pangeran tersenyum ketika menerima piala dan medali emas yang dipasangkan oleh Pak Fatih. Mereka juga diberi plakat hadiah juara 1 olimpiade. Setiap pemenang mendapatkan tiga puluh juta. Tentu saja itu akan dibagi dua. Rani akan memberikan lima belas juta kepada Pak Sultan sebagai orangtua Arsen.
Mereka berfoto bersama Bu Nikel, Pak Fatih dan direktur sekolah, Pak Sultan Agung. Sangat disayangkan personil kurang satu, Saraga Arsenio. Untung saja satu jam sebelum olimpiade mereka mengabadikan momen saat berada di auditorium SMA Dewangga 127.
Bu Nikel mengambil plakat hadiah dan piala dari tangan para juara. Dengan tujuan agar mereka tidak kerepotan. Dia meminta kepada panitia osis untuk menyimpannya. Karena mereka berenam sudah memegang mikrofon, acara pun dimulai.
"Selamat pagi para juara dan akan selalu menjadi juara dihati kami," sapa Bu Nikel.
"Pagi, Bu," jawab mereka kompak.
"Ibu mewakilkan isi hati semua penonton di sini, bahwa kami sangat bangga dengan kalian." Dari sorotan matanya menandakan bahwa Bu Nikel berkata dengan tulus.
"Terima kasih, Bu," ucap Pangeran.
Sekarang giliran Pak Fatih yang berbicara,"Bapak benar-benar yakin kalau kalian akan menjadi juara kembali. Terutama untuk Putri Maharani. Bapak sangat bangga sekali denganmu, Nak!"
Rani tersenyum haru,"Terima kasih, Pak."
"Bapak ingin menguji kecerdasaan kalian di depan semua guru dan murid National High School of Technology," kata Pak Fatih membuat badan mereka tiba-tiba tegang.
"Pertanyaannya jangan di luar nalar ya, Pak," kata Pangeran membuat semua penonton tertawa.
"Bukan di luar nalar tapi di luar angkasa," ucap Pak Fatih." Pertanyaan ini untuk Nafis, apa yang dimaksud dengan komet?"
"Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan yang lonjong," jawab Nafis.
Pertanyaan akan diacak oleh Pak Fatih. Dengan kata lain mereka harus benar-benar fokus.
"Luar biasa, meskipun Nafis cerdas dibidang biologi, tetapi dia juga bisa menjawab dibidang fisika," puji Bu Nikel.
"Benar sekali, Bu," kata Pak Fatih ikut memuji."Pertanyaan kali ini untuk Pangeran, istilah pancasila pertama kali muncul pada tanggal 1 juni 1945 atas usulan dari?"
Pangeran masih mengingat siapa yang mengusulkannya. Dia terlalu terpaku pada pelajaran sains. Rani melihat orang di sampingnya tak kunjung menjawab membuat ia sedikit khawatir.
"Ir. Soekarno," ucap Rani pelan.
Pangeran menoleh Rani sebentar lalu menjawab,"Ir. Soekarno."
Pangeran mengelus dada bidangnya karena jawaban dari Rani itu benar,"Terima kasih."
"Sama-sama,"balas Rani.
Sekarang giliran Bu Nikel meminta izin kepada Pak Fatih untuk mengajak Pangeran dan teman-temannya bermain tabel periodik unsur kimia menggunakan jembatan keledai. Bu Nikel memberi mereka kertas dengan pena untuk menuliskan jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Mahardika ✅ [ Sudah Terbit ]
Teen FictionPERINGKAT 1 DALAM KATEGORI SCIENCE🥇❤ Jangan lupa vote, komen dan share ya guys🌻 Sudah Terbit di Androve Publisher 💦 Terima kasih banyak! ••• National High School of Technology dipenuhi oleh murid cerdas, jenius dan kaya raya. Sekolah yang banyak...