"Dengarkan baik-baik! Soal rebutan untuk kelompok 1 dan 4. Tentukan faktor dari x² + 10x + 16 adalah..."
Kelompok 1 dan 4 berusaha mencerna soal yang diberikan Bu Sari. Salah satu diantara mereka harus bisa menjawab dengan benar. Jika tidak mau kelompok 2 yang mengambil posisi. Mereka harus bisa menyelesaikannya!
Salah satu dari kelompok 1 mengangkat tangan,"(x+4) (x+4)."
"Salah," timpal seorang cowok dari kelompok 4.
Semua berharap atas jawaban dari kelompok 4 agar permainan ini cepat selesai. Sebetulnya perut mereka sudah sangat lapar. Pelajaran matematika membuat kepala mereka pusing. Pertarungan ini cukup sengit, karena jika menjadi pemenang maka hadiahnya tidak main-main. Maka poin soal menjadi nilai plus siswa.
"Apakah kamu punya jawaban yang berbeda?" Bu Sari mencoba merangkum jawaban mereka.
Cowok itu sedang berdiskusi dengan teman kelompoknya. Jawaban apa yang harus mereka berikan. Ketika sudah yakin, di menjawab dengan percaya diri.
"(x+2) (x+8)," jawabnya yakin sepenuh hati.
"Tolong tuliskan di papan tulis," suruh Bu Sari.
Faktor dari x²+10x+16
8 + 2 = 10
8 × 2 = 16
(x+8) (x+2) = x²+2x+8x+16
= x²+10x+16Kelas XII–01 murid pilihan, tetapi bukan berarti kelas lainnya tidak ada yang terbaik. XII–02, memiliki Rey, Rani, Selasa, Mina dan Aila yang tak kalah cerdas. XII–03 ada Chandra si juara 1 yang cerdas dalam bidang fisika dan Nafis menyukai biologi, ia juga memperoleh juara 2.
"Karena jawaban dari kelompok 4 benar, maka mereka yang akan bersaing dengan kelompok 3," tegas Bu Sari berjalan mengelilingi ruang kelas. Ada rasa kecewa dihati kelompok 1 karena jawaban mereka salah.
"Kalian boleh berdiskusi untuk menentukan jawaban. Tetapi tidak boleh melakukan kecurangan, seperti melihat buku atau bertanya kepada kelompok lain. Jika itu terjadi, maka poin kelompok kalian akan hangus." Bu Sari memberi tahu ketentuan dalam permainan.
Semua mengangguk paham.
"Buktikan dengan induksi matematika dari 38+39+47+......+(8n+23) = 4n²+27n...."
Hal yang paling mengesalkan bagi satu kelas adalah juara kelas menjadi satu kelompok, seperti Pangeran, Chiko, Viona dan Sasha. Hanya saja Arsen tidak hadir, jika dia ada disini pasti pertahanan kelompok 3 akan semakin kokoh.
Induksi Matematika adalah proses pembuktian teorema (pernyataan) dari kasus-kasus khusus yang berlaku untuk setiap bilangan asli.
Chiko tersenyum kala rumus dan jalan pembuktian soal itu terlintas dipikirannya dengan jelas. Meskipun dia sangat menyukai Fisika sama halnya dengan Chandra tetapi bukan berarti ia tidak tahu rumus matematika.
"Gue aja yang jawabnya," kata Chiko kepada kelompok 3.
"Lo yakin kan?" tanya Viona cemas karena tidak mau kalah dari kelompok 4.
"Percaya aja sama Chiko, Fisika aja dia jago apalagi matematika," ucap Sasha supaya Viona tidak berburuk sangka.
Chiko mengangkat tangan," Saya bisa bu."
Bu sari pun memberi ruang kepada Chiko untuk menuliskan jawabannya. Dia tahu bahwa Chiko pasti bisa menjawab dengan benar. Bagaimana tidak yakin, kelas XI saja Chiko mendapatkan juara 1 olimpiade Fisika tingkat Nasional bersama dengan Chandra Budiman. Kekompakan mereka terhadap menyelesaikan soal sangat mumpuni. Apalagi ini matematika dengan soal sederhana. Tidak dapat diragukan lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Mahardika ✅ [ Sudah Terbit ]
Roman pour AdolescentsPERINGKAT 1 DALAM KATEGORI SCIENCE🥇❤ Jangan lupa vote, komen dan share ya guys🌻 Sudah Terbit di Androve Publisher 💦 Terima kasih banyak! ••• National High School of Technology dipenuhi oleh murid cerdas, jenius dan kaya raya. Sekolah yang banyak...