Sistem Peredaran Darah

93 19 3
                                    

16 September 2022

Selamat membaca🤗

---

Perpustakaan sekolah adalah tempat terbaik bagi Rani untuk menenangkan pikiran. Nyaman. Tenang. Tiada kebisingan. Tak ada buku yang ingin ia baca saat ini. Melihat buku tersusun rapi di rak saja sudah cukup membuat ia bahagia. Ia mengitari perpustakaan sembari membereskan buku yang tidak tersusun rapi.

Lima belas menit sudah cukup menenangkan pikiran Rani. Ia berniat untuk kembali ke kelas. Ia bergegas keluar perpustakaan, tetapi langkahnya terhenti saat seseorang dengan lantang menyebut nama Pangeran tepat dua meter di depannya.

"Pangeran!"

Sosok perempuan dengan kulit putih mulus dan rambut sebahu berteriak memanggil nama Pangeran.

"Bisa berhenti ngikutin gue nggak Vi!"

Viona menggeleng.

Rani menelan ludah mengingat perkataan Mina kemarin tentang Viona yang selalu mengejar cinta Pangeran. Tepat di depan matanya sekarang, ia tahu seperti apa wajah Pangeran dan Viona. Dua tahun di National High School of Technology baru hari ini ia bertemu dengan dua manusia itu. Lantas kemana saja mereka? Atau Rani yang terlalu Introvert hingga tidak tahu akan kehadiran mereka. Itu semua tidak penting, ia belok kanan melangkah menuju kelas XII–02.

Jantung Rani berdegup kencang, ketiks melihat Pak Raden sudah memulai pelajaran biologi. Tentu saja Rani khawatir jika nanti Rani dihukum dan berkeliling lapangan. Namun, itu mungkin lebih baik daripada ia harus duduk mendengarkan pelajaran sedangkan suasana hati Rani sedang tidak baik.

"Assalamualaikum," ucap Rani ketika masuk kelas.

"Waalaikumsalam," jawab mereka serempak menoleh ke arah Rani.

Pak Raden berhenti menjelaskan materi biologi. Ia menatap datar Rani. Mampus! Rani tak berkutik. Ia berjalan lambat menghampiri Pak Raden.

"Darimana?" sorot mata tajam Pak Raden sangat jelas terlihat oleh Rani.

"Perpustakaan," jawab Rani.

"Rajin sekali ke perpustakaan sampai lupa kalau lima belas menit yang lalu jam pelajaran saya sudah dimulai," tandas Pak Raden.

"Maaf Pak," cicit Rani.

"Sekarang kamu berdiri di dekat papan tulis sekarang!" perintah Pak Raden.

Sial.

Rani menggigit bibir, ia tidak suka menjadi pusat perhatian teman sekelasnya.

"Kalau kamu bisa menjawab pertanyaan saya, kamu saya persilahkan duduk," kata Pak Raden membuat Rani sedikit lebih tenang.

"Baik Pak," kata Rani semangat, ia tidak mau berdiri terlalu lama.

"Dalam suatu kota terdapat penderita Fenilthiocarbamide (PTC) 36% dari jumlah penduduk 1000 jiwa, maka berapa jumlah penduduk yang non–PTC?"

Rani menggerakkan jari telunjuknya seakan-akan sedang menulis sesuatu. Ia berpikir apa jawaban dari soal tersebut. Soal ini sangat mudah kalau tahu cara mengerjakannya.

"Jumlah penduduk ada 1000 dan penderita PTC 36% dari 100% maka 100 – 36 = 64% non– PTC. 64/100 × 1000 = 640% , jawabannya 640 jiwa," jawab Rani dengan percaya diri.

"Jawaban kamu benar, silahkan duduk!"

"Oke Bapak lanjut membahas materinya," kata Pak Raden.

"Sistem peredaran darah pada manusia, darah memiliki komposisi sekitar 55% cairan darah (plasma) dan 45% sel-sel darah. Terdapat 3 macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih ( leukosit) dan keping darah (trombosit)," jelas Pak Raden.

Pangeran Mahardika ✅ [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang