Terbongkar

21 8 0
                                    

Hai, aku kembali lagi membawakan cerita
PANGERAN MAHARDIKA

Jangan lupa vote dan komen ya

___♡♡♡♡♡♡♡___

Setelah selesai acara, Pangeran berencana untuk ke kelas mengambil uang di dalam tasnya. Sayup-sayup ia mendengar ada seseorang di kelas XII-02. Pangeran berhenti sejenak dan menoleh mendapati Aila sedang menelepon. Berarti sedari tadi perempuan itu tidak ada di auditorium.

"What you have been doing? hah!" bentak Pangeran.

Tangan Aila bergetar ia berbalik menatap Pangeran dengan ragu,"Kenapa lo bentak gue?"

"Siniin nggak hp lo," ujar Pangeran menatap tajam Aila.

"Nggak!" tolak Aila, ia takut rahasianya terbongkar.

"Cepetan! Gue udah denger semuanya, jadi lo nggak usah ngeles lagi," murka Pangeran.

"Apa yang lo dengar, Pangeran?" Aila membentak Pangeran balik.

"Lo bodoh apa memang nggak punya otak sih, La. Lo bisa dikeluarin dari sekolah!" geram Pangeran.

Aila mendengar bentakan Pangeran langsung tertunduk. Ia menangis, badannya bergetar karena ketakutan. Dengan berat hati Aila pun memberikan benda pipih itu. Dia takut jika sudah berurusan dengan Pangeran.

"Apa kata sandinya?" tanya Pangeran, Aila pun memberitahu dengan jujur. Nasi sudah menjadi bubur, ia harus menerima konsekuensinya.

"Gue emang udah curiga sama lo dari awal. Apa maksud lo ngelakuin ini semua! Lo punya dendam?" Pangeran tak habis pikir dengan jalan pikiran perempuan di depannya ini.

"Gue nggak bermaksud melakukannya, Pangeran. Gue disuruh sama seseorang," kata Aila membela diri.

"Gue nggak peduli, yang jelas hp ini jadi bukti kejahatan lo selama ini," ujar Pangeran lalu keluar seraya membawa handphone Aila.


__♡♡♡♡♡♡♡__

"Aila," sapa Rani saat mereka berpapasan di koridor kelas.

"Hai, acaranya udah selesai?" tanya Aila.

"Sudah selesai," jawab Rani.

"Maaf ya. Tadi gue nggak liat acaranya sampai akhir. Soalnya gue nggak enak badan," kilah Aila, semoga saja Rani percaya.

"Nggak papa kok, badan lo udah enakan? Mau gue anter ke uks?" Rani khawatir dengan Aila.

Aila tersenyum,"Gue nggak papa, nggak usah khawatir. Gue ke toilet dulu ya."

Selepas kepergian Aila, Rani masuk ke kelasnya untuk membereskan buku karena sebentar lagi bel pulang berbunyi. Teman-temannya yang lain masih di kantin, semenjak acara dimulai sampai berakhir perut mereka belum di isi.

"Rani," panggil seseorang membuat sang empunya nama menoleh.

"Kenapa?" Rani menghentikan sebentar aktivitasnya.

"Pinjam hp lo sebentar boleh nggak?" kata laki-laki tampan itu.

"Buat apa, Pan?" tanya Rani bingung kenapa Pangeran tiba-tiba meminjam handphone-nya.

"Mau liat instagram sama wattpad lo," ujar Pangeran.

"Udah gue blokir, Pan." Rani berkata jujur, bahkan nomor teleponnya saja sudah dia blokir.

Kalau semuanya sudah diblokir bagaimana cara Pangeran menyelidiki orang yang sudah meneror Rani. Dia menghela napas kasar lalu melangkah pergi. Sedangkan Rani termangu melihat kepergian Pangeran yang tanpa pamit.

Pangeran Mahardika ✅ [ Sudah Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang