9. Bukti Dan Saksi
Seperti saran Wulan semalam, Fira datang ke rooftop untuk menemui Sean. Namun begitu sampai di rooftop, dirinya langsung ditarik oleh Sean begitu saja ke suatu tempat. Dan di sinilah mereka berada, di sebuah kafe yang bertempat di Bandung. Di sana mereka sedang menunggu seseorang, entah siapa Fira tidak tau.
"Kita ngapain di sini?"
Sean tak menjawab pertanyaan Fira, dirinya sibuk memainkan ponselnya. Tak berapa lama seorang pria datang menghampiri keduanya.
Pria itu menepuk bahu Sean akrab "sorry bro lama, kafe lagi rame banget. Kalian udah nunggu lama?". Sean menggeleng "cuma 10 menit"
"Dia Ken pemilik kafe ini" ujar Sean memperkenalkan.
"Terus? Apa hubungannya"
"Dia temen gue dan Billa. Dia juga saksi dalam hubungan gue dan Billa, dari mulai deket sampe akhirnya kandas. Dia tau semua tentang hubungan kita. Dan dia yang bakal ngejelasin semuanya sama lo"
"Ken" Ken mengulurkan tangannya menjabat tangan Fira. "Fira"
"Jadi dia adeknya Salsa yang lo ceritain se" Sean mengangguk.
"Oke juga, nggak kalah cantik sama kakaknya" puji Ken membuat dirinya mendapat tatapan tajam dari Sean. "Hoho, calm down bro"
"Jadi gimana nih, apa yang perlu gue jelasin" tanya pria itu duduk di depan Sean.
"Semuanya"
"Jelasin sedetail mungkin, tanpa ada yang ditambah maupun dikurang"
"Oke" Ken berdehem dan meminum air yang memang sudah disediakan untuk mereka bertiga guna menyegarkan tenggorokannya yang kering. "Fira dan Salsabila" Ken mengangguk anggukan kepalanya, membuat Fira mengerutkan keningnya bingung.
"Lo beruntung punya kakak kayak Salsa. Dia orang yang kuat-"
"Dia nggak sekuat yang lo kira" potong Fira.
"Iya lo bener. Dia nggak sekuat yang gue kira. Dia selalu simpen masalah dan sakit hatinya sendiri"
"Gue dah kenal dia semenjak pertama masuk kuliah, kita kuliah dan lulus bareng. Dia sahabat terbaik gue, dia selalu bantu semua permasalahan gue walaupun dirinya sendiri juga punya masalah"
"Sean. Gue yang ngenalin Salsa ke Sean. Cerita perjalanan hubungan mereka gue tau semua"
"Gue tau Sean terkadang suka terbawa emosi kalo mereka lagi berantem, tapi lo juga harus tau betapa sayang dan cintanya Sean sama kakak lo"
"Seperti saat itu. Kakak lo dateng ke kafe gue dan ngasih tau kalo dia hamil" ucap Ken.
"Gue dan Sean sama sama kaget saat itu. Salsa bilang kalo dia nggak tau siapa yang udah hamilin dia. Tapi entah kenapa gue ngerasa yakin kalo dia sebenarnya tau, hanya saja dia nggak mau ngasih tau. Sean emosi dan ninggalin Salsa yang lagi nangis histeris gitu aja. Saat itu gue nggak bisa ngapa ngapain selain diam, karena gue juga lagi bingung dan kaget. Setelah beberapa hari, Sean cari Salsa ke rumahnya. Tapi maid di rumah lo bilang kalo Salsa dikirim ke luar negeri sama bokapnya, dia nggak ngasih tau kemana. Sean sampe frustasi di apartemen gue. Nggak keluar kamar dan nggak mau makan selama beberapa hari. Dia beberapa kali ngeracau kalo dia nyesel, seharusnya saat itu dia bisa nahan emosinya dan seharusnya saat itu dia nggak ninggalin Salsa yang lagi down. Seharusnya dia di sisinya, ngasih dia semangat, dan menerimanya apa adanya" jelas Ken panjang lebar.
"Sean pernah bilang kalo lo curiga sama Sean. Bukan Sean pelaku dari pemerkosaan kakak lo, gue bisa jamin"
"Apa buktinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Girls [REVISI]
Подростковая литератураMenceritakan tentang kisah keempat gadis cantik yang merupakan anggota inti sekaligus pendiri dari Secret Girls; sebuah geng motor cewek di Bandung, mereka terpaksa harus pindah ke Jakarta untuk menyelidiki seorang leader dari Aodra; geng motor yang...