29. Worst Memory

74 4 0
                                    

29. Worst Memory

Di kediaman keluarga Azahra, terlihat seorang gadis kecil tengah melakukan sesuatu di ruang tengah bersama seorang wanita paruh baya yang juga tengah menggambar desain baju terbarunya lewat iPad miliknya.

Gadis kecil itu adalah Nurul, dan wanita paruh baya itu adalah bundanya, Alma.

Nurul duduk di lantai dengan menggambar sesuatu di meja yang terlihat sangat berantakan oleh krayon dan beberapa alat mewarnai lainnya, sedangkan ibunya duduk di sofa dengan kaki yang menyilang.

"Bun, tante Diana katanya mau dateng, kapan?" tanyanya, ia menghentikan aktivitas menggambarnya lalu menatap sang bunda.

"Sekarang... Mungkin tante Diana masih dijalan, kamu tunggu aja ya" Alma menjawab tanpa mengalihkan fokusnya dari iPad miliknya.

Nurul manggut manggut, "Bun, kalo Gaga udah pulang belum?"

"Belum sayang, kamu tunggu ya, 2 jam lagi Gaga pulang" tutur bundanya lembut.

"Alga bunda~, bukan Gaga" Alma terkekeh melihat gadis kecilnya protes, gadisnya ini memang tidak suka jika orang lain memanggil sahabat satu satunya Gaga, menurutnya hanya ia sendiri yang boleh memanggilnya begitu.

"Tapi aku bosan bunda... Gaga sekolah, kak Alan juga sekolah, aku nggak ada temen main sekarang" Nurul kecil merengek dengan kakinya yang berada di bawah meja menendang nendang angin.

Alma meletakkan iPad-nya di meja lalu mengelus kepala Nurul sayang, "Kan ada bunda... Kamu nggak mau main sama bunda"

"Mau..." Nurul menjawab cepat, "Tapi bundanya sibuk terus" sebalnya dengan wajah yang ditekuk.

Alma tersenyum tipis, "Yasudah maafin bunda ya, bunda janji untuk hari ini bunda akan berhenti bekerja, bunda akan main saja seharian sama kamu"

"Hem, harus... Tapi tetep aja, akan lebih seru kalo ada Gaga dan kak Alan~"

"Lain kali aku nggak mau bolos lagi, aku lebih baik sekolah aja daripada diam dirumah sendiri"

"Hem, kamu memang nggak boleh bolos, kalo kamu sampai bolos, bunda akan marah besar sama Ulul..." Nurul menatap Alma dengan bibir yang mengerucut, "Bunda jangan marah..."

"Bunda nggak marah sayang, sekarang kan kamu nggak bolos, kamu nggak sekolah karena sakit... bukan bolos, benar" Nurul mengangguk polos, "Bunda... Sebentar lagi kan libur semester, bunda mau ngajak kita liburan nggak?"

"Kamu mau liburan?" dengan penuh antusias Nurul mengangguk, "Memang kamu mau liburan kemana?"

"Sebenarnya aku pengen liburan ke Disneyland... tapi itu terlalu jauh. Jadi ke taman safari aja gimana? Kita belum pernah liburan kesana kan... Kita liburan kesana bareng bunda, kak Alan, dan Gaga"

"Boleh, nanti kita liburan ke taman safari bareng ya" Nurul tersenyum lebar namun beberapa detik kemudian senyumnya memudar, "Bun... Apa papah juga akan ikut" dengan takut dan ragu Nurul bertanya.

"Aku kangen kita liburan bareng lagi kayak dulu..." Alma tersenyum kecil, ia mengelus surai rambut panjang Nurul lembut, "Nanti kita coba bujuk papah untuk ikut ya" Nurul mengangguk.

"Papah..." mendengarnya Alma mengikuti arah pandang Nurul, matanya mendelik melihat suaminya pulang ke rumah bersama seorang wanita cantik yang menggandeng mesra lengan suaminya.

Alma berdiri dan menghampiri mereka, matanya menatap keduanya penuh selidik, "Mas... Dia siapa..." Alma menunduk, anak gadisnya ternyata mengikuti dan bersembunyi di belakang dirinya dengan menatap mereka antara takut dan penasaran.

Secret Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang