16. An Arranged Marriage

104 5 0
                                    

16. An Arranged Marriage

Angin sore bertiup membuat hamparan rumput hijau menghembus berlarian kesana kemari. Di pinggir danau yang cukup luas, tepatnya di hamparan rumput hijau terdapat 4 orang gadis tengah berbaring menatap luasnya langit sore yang menjingga juga awan yang berwarna serupa dengan kepala mereka yang menjadi pusatnya.

Entah yang ke berapa kalinya Wulan menghela nafas panjang dan selalu diikuti oleh Dzilla, "Gue nggak mau dijodohin"

"Gue juga" sahut Dzilla.

"Huft" kembali mereka berdua menghela nafas panjang.

Flashback on

Hari sabtu seharusnya dihabiskan dengan jalan jalan keluar atau bersantai dan berleha leha di rumah setelah 5 hari waktu mereka habiskan di sekolah. Tapi keempat gadis cantik ini malah terjebak oleh pemberitaan dari para orang tua yang membuat mereka kaget bukan main.

Tadi pagi saat keempatnya sedang sarapan, Fira ditelpon oleh sang papa untuk segera pulang ke Bandung bersama yang lainnya juga. Dan saat mereka tiba, mereka pergi ke mansion Fira yang dimana para orang tua sudah berkumpul menunggu kepulangan mereka.

Para orang tua mengatakan bahwa mereka berempat akan dijodohkan dengan anak para sahabat mereka di Jakarta.

"Kalian bercanda?" tanya Dzilla tak percaya.

"Kita masih SMA loh pih, dan papih juga tau kan kalo Zazah itu udah punya pacar" protes Wulan.

"Usia kalian sudah cukup dan sudah layak untuk menikah. Dan untuk pacar kamu itu, dari awal hubungan kalian juga papih sudah tidak setuju bukan, tapi kalau memang dia serius dengan kamu... papih akan kasih kesempatan. Papih tunggu sampai besok malam di rumah, saat itu dia harus siap melamar kamu dan segera menikah" ujar Alfin; papih Wulan dengan tegas.

"Kamu Ica, keputusan mamoy sudah bulat tidak bisa dibantah!" putusnya mutlak pada sang anak, dia adalah Widia; mamoy nya Dzilla, dia adalah seorang single parent yang bekerja sebagai psikiater di rumah sakit milik Sintya; bunda Fira yang juga merupakan seorang dokter spesialis jantung di rumah sakit miliknya.

Dzilla mendengus kasar dan menatap sang mamoy nyalang yang dibalas nyalang balik.

"Besok kalian akan bertemu terlebih dahulu dengan orang yang dijodohkan dengan kalian, kalian akan menemuinya saat kalian kembali ke Jakarta. Dan entah kebetulan atau apa, tapi mereka juga sekolah di SMA Rajawali sekolah kalian di Jakarta" ujar Diana; tante Nurul ia adalah orang yang mengurus butik peninggalan dari sang kakak yang merupakan ibu kandung Nurul, juga merupakan bosnya Fira.

"Oh ya, kita kenal orangnya nggak tante?"

"Mungkin..., Tapi untuk Nurul, dia pasti kenal, karena orang yang tante jodohin sama dia itu temen kecilnya yang mungkin udah anak nakal ini lupain, tapi untungnya jodohnya ini selalu inget sama dia bahkan dia sampe nyari keberadaan Nurul pas kita pindah ke Bandung" jawaban Diana itu sukses membuat dahi Nurul berkerut, ia berpikir kira kira siapa orang yang dimaksud Diana.

"Waw, amazing" Dzilla berseru seraya bertepuk tangan heboh.

"Lo kok nggak pernah cerita kalo lo punya temen kecil pas di Jakarta sih rul" Wulan merengek, "Gue nggak inget" Wulan berdecak mendapat jawaban dingin dari Nurul.

"Dan... khusus untuk Fira..." seru Satya; ayah Fira menatap sang anak intens, "Kamu akan bertemu dengan jodoh kamu bulan depan. Bulan depan pendidikannya selesai, dan saat itu tiba ia akan segera kembali ke Indonesia dan bertemu dengan kamu"

Secret Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang