47. She Goes

75 4 5
                                    

47. She Goes

Seorang wanita cantik meletakkan bunga mawar putih di atas gundukan tanah yang masih basah, matanya menatap sendu papan yang mengukir nama sahabatnya yang kini sudah berpulang.

"Hai, sorry gue telat dateng nya, lo nggak nungguin gue kan"

Bibirnya sedikit ia paksakan menyungging keatas, "I miss you"

Kepalanya menunduk dan manggut manggut, matanya ia pejamkan dan disaat itu pula air mata yang sedaritadi ditahan keluar juga, "Tugas lo udah selesai, dan semua penderitaan lo udah berakhir"

"Lo hebat bisa bertahan sampai sejauh itu"

"Makasih"

"Sekarang lo bisa tenang disana, dan gue harap lo bahagia disana bareng yang lainnya"

"Lo nggak perlu mikirin kita, kita janji kita bakal selalu bahagia biar lo juga bahagia disana, itu mau lo kan"

"Tapi kalo boleh, sekali kali tolong datang ke mimpi kita ya, gue mohon..."

"Anggap aja itu bayaran dari semua permintaan lo itu. Seperti kata orang, didunia ini nggak ada yang gratis bestie" ujarnya seraya terkekeh kecil mendengar ucapannya sendiri.

Wanita itu menoleh dan mengangguk pada suaminya yang setia berdiri disampingnya, sebelum berdiri ia mengusap lembut papan nisan milik sahabatnya dan pergi.

"Mau mampir ke rumah sakit dulu?" tanya suaminya begitu mereka sudah masuk kedalam mobil.

"Heem, hari ini dia udah boleh pulang kan ya?"

"Katanya sih iya" jawab suaminya menoleh sekilas, mobil sudah ia lajukan meninggalkan area pemakaman.

"Huft, aku seneng dengernya, setelah dua bulan tinggal di rumah sakit, akhirnya dia bisa pulang juga"

"Pasti dia seneng banget dibolehin pulang. Kamu tau, dia itu paling nggak suka yang namanya rumah sakit, katanya karena bau obat dan makanannya disana nggak enak, hambar"

"Aku jamin, pulang pulang dia pasti akan makan banyak"

"Apa perlu kita beli makanan juga buat dia? Dia pasti seneng banget" saran suaminya.

"Nggak deh, nggak perlu, Rangga pasti udah nyiapin semuanya, dia kan jago masak" tolak wanita itu dan suaminya tidak lagi membuka suara, ia hanya mengangguki penolakan istrinya.

...

"Mereka mana sih, katanya mau jemput, kok nggak dateng dateng, daritadi ditungguin" Rangga menggeleng gelengkan kepalanya melihat istrinya yang terus mengomel dengan berjalan kesana kemari.

Hari ini istrinya sudah diperbolehkan pulang, usai dirawat selama seminggu setelah siuman dari komanya selama dua bulan lebih.

Mereka sudah siap untuk pulang, namun harus tertunda karena permintaan sahabat istrinya itu yang ingin menjemputnya juga.

Dahi Rangga mengernyit kala melihat istrinya tiba tiba saja berhenti mengomel dan bergeming, "Kenapa?"

Wulan menoleh, menatap suaminya yang duduk di sofa dan menggeleng, kakinya melangkah menghampiri suaminya dan duduk disampingnya.

"Gue cuma keinget sesuatu aja"

"Kenapa mereka berdua nggak pernah jengukin gue ya, mereka tau kan kalo gue udah siuman. Tapi kenapa nggak pernah datang"

"Apa pas gue koma, mereka suka jengukin gue, setidaknya sekali aja" tanya Wulan membawa bokongnya untuk duduk menghadap suaminya.

"Mereka suka jengukin lo kok, tapi emang nggak sering sih, cuma beberapa kali aja"

Secret Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang