13. Kiss
Setelah penjelasan itu kini hubungan keduanya kembali membaik, mereka sepakat untuk menjaga jarak dengan lelaki yang bernama Dimas. Tidak hanya mereka berdua tapi dua lainnya pun sama. Dikelas mereka memilih bertukar tempat duduk dengan Nurul dan Fira, membuat Dimas tidak berani walau hanya menoleh kebelakang karena aura gelap yang keduanya pancarkan.
Sudah satu minggu ini mereka berempat jarang terlihat bersama anak anak AoTj, para gadis itu tidak pernah terlihat nongkrong lagi di rooftop bersama mereka, bahkan saat di kantin pun mereka memilih duduk di meja yang sedikit jauh dari anak anak AoTj. Bukan mereka berniat menjauh dari semua anak anak AoTj, tapi lebih tepatnya mereka menghindar dari berurusan dengan Dimas bahkan untuk saling tatap pun mereka terlihat enggan. Namun jika salah satu dari mereka menghampiri dan ikut bergabung bersama, para gadis itu tidak menolak ataupun mengusirnya asalkan orang itu bukanlah Dimas mereka tidak mempermasalahkannya. Apa sefatal itu kesalahannya hingga mereka harus sampai segitunya, pikir Dimas.
"Gue bener bener masih kesel banget sama si uler itu, bisa bisanya dia ngehasut lo kayak gitu, dan lo juga bisa bisanya lo percaya sama dia gitu aja, dah tau kalo mulutnya itu berbisa, bisa ular yang sangat amat mematikan" sedari tadi Wulan terus saja nyerocos tentang Amara yang menghasut Dzilla mengenai dirinya membuat ketiga sahabatnya menatap Wulan jengah, mereka benar benar muak mendengar cerocosan nya. Kini mereka sedang berada di kantin sekolah, seperti biasanya mereka akan selalu membicarakan banyak hal disana tidak peduli banyak pasang mata yang menatap mereka heran karena tidak pernah lagi terlihat bersama anak anak AoTj.
"Zah udah deh nyerocos mulu daritadi, pusing gue dengernya" protes Nurul menyeruput Chocolate milkshake nya, dasar maniak coklat tidak dirumah tidak disekolah selalu coklat apa ia tidak mau mencoba yang lain selain coklat.
Dzilla mengangguk setuju dengan ucapan Nurul, "Lagian gue juga udah minta maaf kan, apa itu masih kurang? Atau lo mau gue bersujud dulu baru lo mau maafin"
Wulan mengangguk, "Bersujud cepet!!".
Dzilla menatap Wulan tak percaya gadis itu benar benar menganggap serius ucapan yang hanya bualannya saja, segera ia menggeleng cepat mana mau ia bersujud hanya untuk mendapat maaf dari gadis si maniak makan ini, lagipula ia tidak butuh maafnya kalau butuh juga ia bisa menyogoknya dengan makanan apa susahnya, "Big no, ogah banget gue, gue masih punya harga diri ya. Lagian gue juga nggak butuh butuh amat tuh maaf dari lo"
"Lo!! Ck, ngeselin lo ahh" Wulan menarik kembali telunjuknya yang menunjuk Dzilla, ia mendudukkan kembali pantatnya dengan kasar, kekesalannya benar benar bertambah sekarang karena perkataan tidak mengenakan yang dilontarkan Dzilla.
"Bercanda gue. Yaelah baperan banget sih lo" bujuk Dzilla namun tidak dihiraukan oleh Wulan gadis itu memberenggut, memalingkan wajahnya dengan bibir yang mengerucut.
"Sebagai gantinya ntar weekend gue traktir makan deh" putus Dzilla pada akhirnya hanya makanan lah solusinya agar Wulan tidak marah lagi, "Deal!" See, benar kan ucapannya?!
Dzilla menghembuskan nafasnya pasrah jika saja nanti uang jajannya habis karena mentraktir manusia karet satu ini.
"Girls, ngomongin si uler kira kira dia kemana ya, udah satu bulan ini gue nggak liat dia di sekolah" tanya Dzilla menyeruput jus strawberry nya.
"Iya juga ya, gue sampe nggak sadar kalo si uler itu kagak pernah keliatan" seru Wulan.
"Tapi bagus juga sih dia ngilang, dunia jadi damai, aman dan tentram tanpa kehadiran dia" sambungnya.
"Dia emang jarang masuk, masuk beberapa hari habis itu ngilang beberapa minggu" jawab Yunus yang tiba tiba datang dan duduk di samping Wulan. Ia langsung merampas jus alpukat milik Wulan hingga empunya jus memekik tidak terima jusnya dirampas, "Uranus!!!" pekikan Wulan itu mampu membuat semua pasang mata tertuju padanya termasuk anak anak AoTj yang hanya terhalang dua meja dari meja yang ditempati mereka, namun ia tidak peduli akan semua pasang mata itu yang ia pedulikan saat ini adalah jus alpukatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Girls [REVISI]
Teen FictionMenceritakan tentang kisah keempat gadis cantik yang merupakan anggota inti sekaligus pendiri dari Secret Girls; sebuah geng motor cewek di Bandung, mereka terpaksa harus pindah ke Jakarta untuk menyelidiki seorang leader dari Aodra; geng motor yang...