5. Date Terkacau

146 6 0
                                    

5. Date Terkacau

"Bosen nih rul. Ngapain gitu biar nggak bosen" eluh Wulan. Saat ini dirinya sedang bersantai di sofa yang ada di ruang tengah bersama Nurul.

Hari ini adalah hari Sabtu, hari untuk mereka bersantai santai.

"Nonton mau" tawar Nurul.

"Boleh, tapi nonton apa"

"Film? Drakor? Lo maunya apa?"

"Film aja deh. Film horor"

"Yakin lo berani?" ledek Nurul.

"Yakin lah, kan ada lo" kata Wulan menggaet lengan Nurul dan menyandarkan kepalanya pada bahu Nurul.

"Leh eleh"

Wulan kembali menegakan tubuhnya, melepaskan tangannya dari lengan Nurul begitu melihat Fira turun. "Fir sini, nonton film kita. Film hororrr" ajak Wulan dengan raut dan nada yang terdengar menakuti pada kata horor.

"Mau kemana lo, tumben rapi" ujar Nurul menyadari penampilan Fira yang berbeda dengan hari biasanya.

"Jangan bilang lo mau ngedate lagi sama Sean" tuduh Wulan.

"Itu lo tau"

"Kan, bener dugaan gue. Yaudah sana"

Fira cengengesan "sorry ygy"

"Iya. Sana, Sean nungguin tuh diluar" usir Wulan.

"Have fun bestie" teriak Wulan.

"Mau nonton film horor apa?" tanya Nurul saat Fira sudah pergi.

"Film luar aja biar nggak terlalu serem. Film The Conjuring gimana" saran Wulan.

"Lo serius? Itu serem banget loh"

"Asal nggak sendirian, gue nggak bakal takut" ucap Wulan percaya diri.

"Yaudah bentar"

"Ca mau kemana lo? Rapi amat" ujar Wulan pada Dzilla yang baru turun.

Yang ditanya malah cengengesan nggak karuan. "Ngedate dong"

"Sama siapa tuh kack?"

"Dimas"

Wulan berjingkrak dari sofa mendengar jawaban Dzilla. "Serius Dimas?"

"Buat apa juga gue bohong"

"Lo dah jadian sama Dimas?" tanya Nurul dan di angguki oleh Wulan.

"Belom sih"

"Cyahh hahhah di gantung ternyata" ledek Wulan tertawa terbahak bahak. Karena kesal Dzilla melempar wajah Wulan dengan bantal sofa. "Ck, ngeselin lo. Bilang aja lo iri ye kan" ledek balik Dzilla.

"Upss sorry, nggak ya kak. Kalo gue mau, gue bisa aja ajak cowok gue buat ngedate" balas Wulan.

"Iya tapi sayang beda kota"

"Gue bisa suruh dia buat ke Jakarta. Apa susahnya coba"

"Ck, ngeselin lo. Kagak mau ngalah mulu jadi orang, ngalah ke sekali kali"

"Ngalah? Apa itu ngalah? Nggak ada tuh kata ngalah di dalam kamus hidup gue"

"Rul lakban aja dah mulutnya. Kesel gue lama lama" titah Dzilla pada Nurul yang sedari tadi tertawa memperhatikan pertengkaran keduanya.

"Udah sana lo cabut. Dimas udah nungguin tuh di luar" kata Nurul.

"Bye. Gue mau ngedate dulu ma ayang gue"

"Idih, ayang. Jadian aja belom" ledek Wulan lagi. Dan lagi lagi wajahnya dilempari bantal sofa oleh Dzilla lalu segera beranjak pergi.

"Dah mulai tuh" seru Nurul menepuk paha Wulan.

Secret Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang