4. Pacar Kontrak

200 7 2
                                    

4. Pacar Kontrak

"Sebelum sarapan, bangunin Ica dulu sana" titah Nurul pada Wulan yang baru saja turun. Dirinya kini sedang sibuk menyiapkan dan menata sarapan di meja makan untuk mereka berempat sarapan sebelum berangkat sekolah.

"Yaelah, baru juga dateng udah disuruh aja. Lagian kenapa harus dibangunin terus sih. Emang kagak bisa bangun sendiri dia. Setiap hari harus dibangunin, mana gue mulu lagi yang kena" omel Wulan.

"Udah sana" titah Fira mendorong bahu Wulan pelan.

Wulan mengambil aba aba dengan menghirup udara sebanyak banyaknya dan- "WOY ICA BURUAN BANGUN. MAU SEKOLAH KAGAK LO. KITA TINGGAL LOH YA" teriak Wulan membuat kedua sahabatnya yang berada di dekatnya harus menutup telinga mereka mendengar teriakan dari Wulan.

"Zah" tegur Fira. Wulan hanya cengengesan mendengar teguran Fira. Ia segera naik ke lantai atas yang dimana kamar Dzilla berada.

"Punya temen satu mulutnya kayak toa mesjid" dumel Nurul.

"Temen lo tuh rul" ujar Fira.

"Temen lo juga kali"

Ting Tong

"Ada yang dateng?"

"Siapa?" Fira mengendikan bahunya tak tau.

"Lo buka sana"

"Nggak ada Zazah jadi gue yang kena" eluh Fira.

"Nggak usah ngeluh lo. Sana bukain"

"Siap nyonya" kata Fira lesu.

Dengan terpaksa Fira pergi keluar untuk melihat siapa yang datang. Ia terlihat kaget melihat siapa yang datang ke rumahnya pagi pagi.

***

"WOY ANAK HUMAN. BANGUN KAGAK LO, ATAU GUE SIRAM BIAR BANJIR SEKALIAN KAMAR LO" teriak Wulan saat dirinya sudah sampai di ambang pintu kamar Dzilla.

Dzilla terperanjat kaget mendengar teriakan Wulan. Segera ia lempar bantal tepat ke wajah orang yang sudah membuat paginya berantakan. "Kebiasaan lo, kalo bangunin suka teriak. Kagak bisa lembut dikit apa" kesalnya menatap Wulan sinis.

"Nggak" bantah Wulan cepat.

"Cepat mandi sana. Sebelum lo kita tinggal" Dzilla mendengus kasar. Segera ia beranjak ke kamar mandi di kamarnya.

***

"Sean" Ya orang yang ada dihadapan Fira saat ini adalah Sean.

"Lo ngapain kesini, pagi pagi gini lagi"

"Jemput lo"

Fira mengerutkan keningnya tak mengerti. Melihat Fira yang tidak mengerti, Sean memberikan sebuah surat pada Fira.

"Apa ini?"

"Baca aja" Fira membuka surat itu, pupil matanya seketika melebar membaca isi surat itu.

"Pacar kontrak? Apa ini maksudnya?"

"Gue buat ni surat kontrak, biar lo nggak bisa kabur dan nggak seenaknya sama kerja sama kita. Gue buatnya seadil mungkin kok, jadi lo nggak perlu khawatir. Kalo misal ada peraturan yang mau lo tambahin, lo tinggal bilang aja" jelas Sean.

Fira memutar bola matanya malas. "Kayak tahanan aja. Lagian buat apa juga gue kabur, kagak ada gunanya"

"Ya, kali aja kan"

"Ya, kali aja kan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang