23. Holiday

101 5 0
                                    

23. Holiday

Sudah selama 15 menit Fira bangun dan memandang wajah tampan suaminya ini. Ia telusuri wajah tersebut dengan telunjuknya mulai dari kening, hidung, bibir, jakun, dan berakhir di dada karena suaminya itu menggeliat dan membawa tubuhnya untuk semakin mendekatinya.

"Udah siang, bangun ayo"

"Eemm, lima menit lagi, aku masih ngantuk" jawabnya dengan suara serak khas bangun tidurnya, "Nggak ada lima menit, lima menitan, anak anak bilang mereka mau main kesini, kita harus cepet bangun" Fira berkata dengan mengapit hidung suaminya hingga lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu merengek karena tidak bisa bernafas, "Jahattt, gimana kalo tiba tiba aku mati karena kehabisan nafas"

"Ya, bagus dong" Sean mendelik, "Kok bagus?"

"Ya bagus, itu artinya aku bisa cari suami baru, atau mungkin aku nikahin Nana aja ya?" tanya Fira entah pada siapa dengan telunjuk di pipinya seolah sedang berpikir.

Sean mendelik dan setelahnya ia membalikkan tubuhnya membelakangi Fira, sedangkan Fira tertawa dibelakang sana, "Ciee, ceritanya suami aku ini lagi cemburu nih" ledek Fira dengan mencolek colek tubuh telanjang Sean, "Hahha, aku cuma bercanda sayang, maaf" Fira memeluk Sean dari belakang lalu setelahnya Sean kembali menghadap dirinya.

"Bercandanya jangan kayak gitu, aku nggak suka" Fira mengangguk, "Nggak akan lagi, aku janji"

"Yaudah sini" Sean membuka tangannya mengisyaratkan istrinya untuk kembali berbaring dan masuk kedalam pelukannya, namun istrinya itu malah menggeleng dan beranjak dari tempat tidur, "Ini udah siang, anak anak juga mau kesini" Fira berkata lalu masuk ke dalam kamar mandi dengan selimut yang membalut tubuh polosnya.

"Ck, lagian tumben banget mereka mau main kesini, biasanya juga nggak pernah. Mana pagi banget lagi, ganggu aja" Sean menggerutu namun sepertinya Fira dapat mendengarnya terbukti dari dia yang membalas gerutuannya, "Jangan banyak ngoceh, ini udah jam 10, mereka nggak kesini juga kita emang harus bangun" Sean mendengus sebal.

Hanya butuh waktu 15 menit, Fira dapat menyelesaikan ritual mandinya. Ia keluar dengan bathrobe yang menutupi tubuhnya. Bisa ia lihat suaminya itu sedang memainkan ponselnya di kasur dengan kaos yang sudah melekat ditubuhnya.

"Cepet sana mandi"

"Baik, Ratu ku" Fira menggeleng gelengkan kepalanya saat Sean melenggang ke kamar mandi, ia duduk di meja rias memberi riasan tipis pada wajahnya.

"Ponsel gue mana ya" teringat dari semalam ia belum membuka ponsel, Fira mencarinya di atas kasur namun tidak ada, dan ternyata ponselnya itu ada di dalam laci, "Mati?" Fira mencharge ponselnya lalu mencoba menghidupkannya.

Fira menoleh saat mendengar suara pintu terbuka, suaminya baru selesai mandi, "Sen" Sean berdehem menjawabnya, ia membawa kakinya ke meja rias, mengambil sisir dan menyisir rambutnya yang berantakan, "Bang Nanda semalam ngirim aku video, video apa ya? Kamu tau nggak kira kira"

"Video? Video apa?" gerakan tangannya yang masih menyisir terhenti dengan mata yang terbelalak, "Jangan dibuka!"

Telat, istrinya itu sudah membuka video tersebut dan sekarang sedang tertawa geli melihatnya.

"Lucu banget sih" setelah selesai menonton beberapa video yang Nanda kirim, Fira menyimpan kembali ponselnya dan menatap Sean yang kini sedang menekuk wajahnya, ia hampiri suaminya itu dan menangkup kedua pipinya, "Lucu banget sih suami aku ini" ujar Fira dengan suara gemasnya.

"Ck ah, bohong" Sean berujar setelah Fira melepaskan tangannya dari pipinya, "Bohong kenapa?"

"Aku boleh jujur?"

Secret Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang