19.Why Should it Be Him?!

102 6 1
                                    

19. Why Should it Be Him?!

Fira tengah duduk di pojok cafe Biasa dekat jendela dengan memandang ke luar jendela menatap kendaraan yang berlalu lalang. Fira paling suka duduk di dekat jendela, karena menurutnya disitu ia bisa bebas memandang apapun yang sedang terjadi di luar, begitu pula dengan yang lainnya.

Tak lama kemudian seseorang menarik kursi di hadapannya dan duduk, Fira menoleh dan ia terlihat terkejut begitu juga dengan orang itu.

"Lo Fira kan?" tanya orang itu dan Fira mengangguk, "Lo Nanda?"

"Hm, gue Nanda, salam kenal" katanya membawa tangan Fira dan menjabatnya.

"Heheh, gue nggak nyangka kalo ternyata jodoh gue itu lo, berarti ini pertemuan kedua kita kan ya" Fira mengangguk seraya tersenyum simpul, "Pertemuan pertama dan pertemuan kedua di tempat yang sama, hehe, lucu juga ya" katanya terkekeh kecil dan Fira pun ikut terkekeh mendengarnya.

"Btw, sorry ya, kemarin gue nggak liat jalan dan lagi buru buru juga, tapi lo nggak papa kan" Fira menggeleng, "I'm okay, lo cuma nyenggol dikit"

"So, gimana perjalanan lo?" tanya Fira basa basi.

"Yah, good, masih ngerasa jet lag lah sedikit, but it's okay"

"And... lo sendiri gimana, ini baru jam 10, dan lo... lo nggak sekolah? Lo masih pelajar kan? Lo bolos?" Fira mengerlingkan matanya malas dirinya dituduh, "Ini hari sabtu, dan sekolah libur tiap hari sabtu kalo lo nggak tau" jawabnya jengah.

"Ahh, iya, sorry gue lupa"

Seorang pelayan datang menyajikan 2 minuman yang sudah lebih dulu dipesan oleh Fira sebelum Nanda datang.

"Lo bilang lo suka banget sama kopi, jadi gue pesenin lo kopi Americano" Nanda menyeruput kopinya dan mengangguk kecil, "I like it"

"Sebelum kita ngobrol lebih lanjut, gue mau mulai dari sekarang kita manggil satu sama lain dengan aku - kamu biar terbiasa" pinta Nanda, "Okay, no problem, gue... ah sorry, maksudnya aku bakal coba biasain"

Nanda mengangguk, "So... How's your day today?" tanya Nanda berbasa basi.

"Nothing, nggak ada yang spesial, and you?"

"Same, nothing"

"Um, kamu pernah cerita kalo kamu punya tiga temen yang annoying banget, aku penasaran sama mereka, bisa kamu ajak aku buat ketemu sama mereka" Fira mengangguk, "Kamu bisa ketemu sama mereka kalo kamu mau anter aku pulang nanti"

"Oh yeah of course, nanti aku anter kamu pulang"

"Tapi aku harap kamu nggak nyesel ketemu sama mereka" kata Fira bergurau dan Nanda tertawa disana, "Hope not"

"Dan, kamu juga cerita kalo kamu punya dua adek, aku pengen ketemu sama mereka" pinta Fira namun terdengar memaksa, Nanda terkekeh, "Sure, why not, aku akan cari waktu untuk mempertemukan kalian"

"Good"

"Sekarang kamu ceritain semua tentang kamu dan adek kamu itu, bukan yang cewek tapi yang cowok, aku tau ada sesuatu diantara kalian, karena setiap kali aku nanya soal adek cowok kamu itu, kamu selalu menghindar, kamu selalu merubah topik pembicaraan. Aku nggak mau kita nikah, tapi masih ada rahasia yang ditutupi" kata Fira tegas.

Nanda menghela nafas berat, "Waktu kecil kita deket banget, tapi entah kenapa saat beranjak remaja kita jadi menjauh" Fira mendengarkan Nanda yang memulai ceritanya dengan seksama.

"Sebenarnya perhatian bokap ke aku dan dia yang berbeda adalah penyebab utamanya"

...

Secret Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang