39. Mafia

63 3 0
                                    

39. Mafia 

Sesuai ucapan mereka tempo hari, mereka mengajak anak anak AoTj ke Bandung, lebih tepatnya ke kantor pusat Hen Industries, perusahaan milik Satya yang saat ini sudah mulai dikelola oleh Sean.

Wulan membuka tombol yang tersembunyi diantara banyaknya tombol lift, tombol tersebut berbentuk huruf S. Perempuan itu merogoh saku celananya, mengeluarkan id card (?), dan menempelkannya pada tombol tersebut, saat itu juga lift berjalan turun.

Sean yang sudah mulai bekerja disana juga baru mengetahui ada tombol tersebut, mungkinkah tombol itu bersifat rahasia dan hanya orang orang tertentu saja yang mengetahuinya.

Pintu lift terbuka memperlihatkan Dzilla, Nurul, dan beberapa anak anak AoTj lainnya yang sudah lebih dulu tiba.

"Ini lantai apa? Ruang bawah tanah?" tebak Amar.

"Bisa dibilang gitu, nggak sembarang orang bisa ke lantai ini, hanya orang orang yang terdaftar dalam organisasi aja yang bisa kesini, dengan menggunakan id card ini" Dzilla menunjukan id card miliknya yang persis seperti milik Wulan.

"Sebelum masuk, gue mau kalian janji dulu sama kita buat nggak bocorin soal apa yang kalian tau, kalian dengar, dan kalian lihat di dalem" peringatnya.

"Cukup kalian simpan sendiri semua itu untuk diri kalian" sambung Nurul.

"Inget jangan sampai bocor! Jangan ember!" sontak mereka semua mengangguk takut mendapat peringatan Wulan yang tegas lengkap dengan tatapan tajamnya yang mematikan.

Dzilla menempelkan id card miliknya pada sisi pintu yang terdapat tombol layar sentuh, lalu berjalan ke tengah pintu dan wajahnya seperti tengah di pindai. Setelah selesai dipindai terdengar suara seseorang yang mengatakan 'Your identity has been successfully scanned'

Pintu besar itupun akhirnya terbuka dengan sendirinya membuat mereka yang baru pertama kali melihatnya terperangah, tidak sampai disana, mulut mereka semakin terbuka lebar kala melihat isi di balik pintu besar yang ternyata terlihat sangat mengagumkan.

Canggih, minimalis, dan modern.

"Hey girls!" sapa seorang pria bertubuh tinggi dan berotot besar, "Oh my god, finally you guys come back here too, we miss you so much you know, without you we feel empty" pria itu memeluk bidadari mereka secara bergantian, termasuk Nurul yang biasanya enggan berkontak fisik terlalu intim dengan pria manapun.

"Uhm, so sweet, we miss you too" balas Dzilla.

"How are you guys?"

"We are good" jawab Nurul.

"And how about you guys?"

"We also"

"Mana yang lain?" tanya Fira, "Mereka lagi latihan"

"So... Mereka yang bakal jadi kelinci percobaan?" tanyanya menatap anak anak AoTj yang sedaritadi hanya menonton interaksi mereka dengan malas, "Yeah"

"Kelinci percobaan? Maksudnya?" bukannya menjawab Wulan malah menampilkan senyum manisnya namun bagi mereka itu terlihat mengerikan.

"So guys, kenalin ini Delon tangan kanan ayah Satya sekaligus ketua dari organisasi ini"

"Organisasi apa?"

"Sebelumnya gue mau nanya sama kalian, kalian pernah dengar belum rumor soal perusahaan Hen Industries punya sekelompok mafia?" ujar Dzilla.

"Pernah, itu cuma rumor kan"

"Sayangnya nggak, itu memang benar, dan organisasi inilah sekelompok mafia yang dirumorkan itu" jawab Fira.

Secret Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang