14. Clumsy

100 6 0
                                    

14. Clumsy

"Hehehh, alam pun tidak menginginkan lo buat jauh dari Sean fir" Fira menatap bingung Wulan yang tiba tiba berceletuk dengan kekehan gelinya.

Bel pulang sekolah telah berbunyi, keempat gadis itu tengah berjalan beriringan di parkiran menuju mobil, namun beberapa meter dari mobil mereka terparkir langkah mereka harus terhenti lantaran Wulan yang tiba tiba berhenti membuat tiga orang lainnya pun ikut berhenti.

"Liat noh, pangeran berkuda lo lagi nungguin lo disana" tau bahwa Fira tidak mengerti dengan celetukan Wulan, Dzilla berujar menjelaskan dengan menunjuk seorang lelaki yang tengah menunggu Fira dengan menyender pada mobil hypercar Koenigsegg Gemera-nya Nurul mobil yang selalu mereka pakai ke sekolah.

"Udahlah jalanin aja, jangan jadi pengecut yang kabur karena nggak bisa menghadapi masalahnya sendiri" geram Wulan jengah karena sedari tadi Fira terus saja merengek pada hal yang sama yaitu takut suasananya menjadi canggung dengan Sean.

"Gue punya solusi buat masalah lo" seru Nurul membuat mata Fira membinar penuh akan harapan "apa apa"

"Satu satunya cara supaya suasana kalian nggak merasa canggung ya dengan cara lupain. Lo bersikap aja kayak biasanya, anggap kejadian tadi itu nggak pernah terjadi"

Semangat Fira perlahan pudar, bahunya melemas, "Kalo gue nggak bisa gimana?" tanyanya ragu ia merasa bahwa ia tidak akan bisa melakukan itu, ia pasti akan selalu teringat akan kejadian itu yang membuatnya malu setengah mati.

"You have to do it, you have to try it. Kalo lo tiba tiba keinget kejadian itu, lo coba alihin pikiran lo ke hal lain yang membuat lo bahagia, pasti seketika lo bakal lupa" bujuk Nurul.

Fira menghela nafas panjang "gue usahain".

"Nah itu baru Fira sahabat gue" Wulan menepuk punggung Fira cukup keras membuat si empunya terhuyung kedepan, dan pada akhirnya dihadiahi tatapan tajam. "Hehehe, sorry sorry reflek" ucapnya dengan menunjukkan cengiran kudanya.

"I believe you can do it" ujar Dzilla memberi semangat dengan menepuk punggung Fira pelan lalu merangkulnya membawanya kembali melanjutkan jalan mereka.

"You can do it fir" seru Nurul dengan tangan yang terkepal di udara memberi semangat.

"By the way, itu Sean kenapa nunggunya di mobil kita ya, nggak biasanya. Biasanya juga dia nunggu lo di motornya sendiri kalo nggak, ya jemput lo dikelas" tanya Dzilla dibalas kedikan bahu tak tau dari ketiganya "nggak tau, tanya aja ke orangnya"

Sean menegakan tubuhnya begitu melihat kedatangan mereka, ia memasukkan ponselnya yang sedari tadi ia mainkan ke dalam saku celananya, "Nih bawa dah tuan putri lo" goda Dzilla dengan mendorong pelan tubuh Fira untuk lebih dekat dengan Sean.

"Dia sedari tadi ngerengek takut suasananya bakal canggung sama lo, jadi buat dia senyaman mungkin ya, buat dia lupa seketika sama kejadian tadi" adu Wulan membuat Fira mendelik, mengapa gadis itu harus mengadu pada Sean, tambah malu kan dirinya. Oh god buat gue menghilang sekarang gue mohon!! batin Fira memohon.

"Oh ya, tumbenan banget lo nungguin Fira di mobil kita, kenapa? Apa lo tau kalo Fira bakal kabur bareng kita karena saking takutnya buat ketemu sama lo" Dzilla benar benar menanyakan hal itu pada Sean, tapi tunggu mengapa harus membawa nama Fira lagi, oh my god ni anak dua mau di hajar Fira apa ya, kayaknya seneng banget bikin Fira malu setengah mati.

Seketika Sean menoleh pada Fira yang berada disampingnya dengan sebelah alisnya yang terangkat. "Jadi tadi lo mau kabur fir" Fira memalingkan wajahnya tidak menjawab pertanyaan Sean, ia mengepalkan tangannya disamping badannya dengan mengatur nafasnya yang tidak beraturan berusaha menahan kekesalannya pada dua bocah laknat ini agar tidak membuat keduanya geger otak seketika.

Secret Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang