54:Arin?

85 7 6
                                    


Tampaknya Celina datang terlambat, memang wanita tak tau diri. Dia hampir membuat Arin tambah kesal.

Hampir seluruh pekerjaannya selesai namun wanita itu belum juga menampakkan batang hidung.

Waktu makan siang segera datang, Celina bisa menghancurkan rencana indah makan siang bersama Evans jika datang tepat ketika ia ingin pergi.

Arin memutar bola matanya, ia akan keluar menemui Evans saja. Ia perlu menghampiri sekertarinya- Olivia agar  ia tidak kebingungan nanti.

"You pasti bohong kan? Gak mungkin dia sudah menikah"

Suara menggelegar mendengung di lorong kantornya.
Arin langsung membuka pintu untuk memastikan. Karena hanya ada satu wanita tak sopan yang berani bicara lantang di kantornya.

"Maaf nona Celina tapi saya bicara jujur"
Olivia memberikan pernyataan tegas dengan wajah serius. Wanita itu begitu profesional dan Arin suka sikap Olivia.

"Hei, aku menunggu mu dari tadi. Dan sekarang kamu malah buat keributan"
Tegur Arin bahkan ia belum tepat berada di depan Celina.

Celina menatap tajam, ia pasti punya banyak dendam.
"Ini pasti hanya akal-akalan aja kan? Mana mungkin Evans menikah dengan wanita seperti Anda"

Sangat tidak sopan Celina, sekarang tabiat aslinya telah terbongkar. Dasar wanita tidak tau di untung, dia tidak punya hormat sama sekali.

"Kenapa kau iri Evans lebih memilih ku? Akui saja Celina, aku lebih menarik ketimbang dirimu"

Arin mulai lagi, ia suka sekali menyulut kemarahan orang dengan mengkompor-kompori dengan perkataan meremehkan.

"You dirty Bitch!"
Celina terlihat terbakar amarah bergerak ingin berkelahi, ia mendekati Arin sambil mendorongnya dengan kuat.

Arin yang awalnya berusaha menghindar mundur beberapa langkah karena dorongan tersebut. Namun, Celine tak berhentinya mendorong dirinya membuat Arin akhirnya kesal juga.

"Berhenti mendekati suamiku dasar tak tau malu" balasan Arin tersebut membuat Celine semakin gentar mendorong dan memukul Arin.

Olivia berusaha melerai mereka, kali ini Arin tidak berusaha membalas karena ia takut Celina malah terluka. Arin tau ia kuat jadi ia berusaha menghindar.

"Nona harap tenang"
Olivia terlihat kesulitan karena pertengkaran ini.

"Kemari kauuu!"
Meskipun sudah di halang Celina tetap saja berusaha menyentuh dan mengoyak Arin.

"Kenapa tidak terima pada kenyataan ha?"
Arin masih saja memancing kemarahan.

Pada akhirnya, tanpa sengaja Celina mencakar wajah Olivia dengan kuku tajamnya yang berpoles indah cat kuku.

Mereka semua spontan terdiam karena itu begitu mengejutkan, sedangkan Olivia memegang pipinya menahan sakit.

"Live?"
Arin berusaha menatap pipi Olivia, ia melihat kulit Olivia terkelupas dengan bekas cakaran dan itu membuat Arin semakin marah.

"Sini kau!"
Arin mendekati Celina karna sudah terlanjur kesal, bisa-bisanya ia menyakiti Olivia.

"Hati-hati aku bisa melukai mu lebih dalam!!"
Ancam Celina.

Mereka benar-benar terlibat perkelahian kali ini. Saling menjambak dan mendorong membuat keadaan makin riuh.

Olivia tidak bisa berbuat banyak. Ia terlihat kebingungan atas kejadian ini. Masih sambil memegangi pipinya ia berusaha mencari pertolongan sambil kebingungan.

"Menjauh dari Evans bitch"

"Evans suami ku brengsek!"

Celina sempat berteriak saat rambutnya di tarik kuat, entah bagaimana ini bisa berakhir.

On Business 21+ [ Arin & Evans ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang