Haknyeon memandang Ibunya yang terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan berbagai pikiran yang rasanya seperti gumpalan besar benang kusut. Isi pikirannya yang berubah-ubah hampir setiap saat dan meski Haknyeon tahu semuanya tidak akan mengubah apa pun, nyatanya dia tidak bisa mengendalikannya.
Meski Haknyeon berusaha mengenyahkan pemikirannya untuk tidak menyesal menjawab video call dari San kemarin, kepalanya tidak bisa berhenti untuk melakukannya. Terlalu banyak pemikiran skenario seandainya yang Haknyeon merasa muak dan kesal. Karena pada akhirnya itu tidak akan mengubah apa yang terjadi kepada Ibunya.
"San pasti benar-benar marah padaku kali ini," gumam Haknyeon dan memandang wajah Ibunya, kemudian menghela napas panjang, "tapi aku punya alasan yang tidak perlu dimengerti olehnya."
Rasanya Haknyeon hendak menertawakan dirinya sendiri yang masih tetap memikirkan San saat seperti ini. Padahal Haknyeon tahu bahwa hubungannya dengan San tidak akan pernah berjalan ke arah yang diinginkannya karena tahu sejak awal letak hati San di mana.
Haknyeon menatap Ibunya yang tertidur dengan tenang, seolah tidak ada hal yang salah pada perempuan itu. Namun, ada banyak hal-hal yang disembunyikan dari Haknyeon dan itu membuatnya marah serta kecewa. Karena ternyata apa yang Haknyeon pikir sudah diketahuinya secara keseluruhan, nyatanya itu hanyalah bagian permukaannya. Haknyeon kembali menghela napas panjang dan bertanya-tanya kapan Hyoyeon dan Haerin datang karena kepalanya terasa sakit.
Bukan karena kekurangan tidur—karena Haknyeon mulai terbiasa kekurangan tidur setelah masuk kedokteran—tetapi karena pikirannya yang semakin mengembara tidak terkendali.
Saat mendengar suara pintu terbuka, refleks Haknyeon menoleh dan tadinya hendak memprotes Hyoyeon serta Haerin yang datang begitu lama. Namun, Haknyeon tidak bisa mengatakannya, tidak saat melihat Haerin yang masuk ke ruangan dengan San yang berada di belakang Adik perempuannya.
Selama sesaat, Haknyeon tidak bisa berpikir apa pun karena melihat San. Kemudian kesadar menghantam Haknyeon karena Haerin yang menepuk pundaknya dan membuatnya bertanya-tanya apa yang San lakukan di sini?
"Aku benar-benar marah padamu, Haknyeon."
Seharusnya, Haknyeon tidak tersenyum saat mendengar perkataan San barusan karena itu hanya akan semakin memperburuk keadaan. Namun, helaan napas San dan kemudian melangkah mendekatinya hingga berada di sampingnya. Haknyeon bisa melihat San yang tengah menatap Ibunya dengan pandangan penuh kesedihan.
Lalu hal yang tidak Haknyeon duga adalah melihat San yang tiba-tiba menangis. Haknyeon terlalu terkejut untuk memproses apa yang terjadi, tetapi Haerin tidak dan justru berkata, "San Oppa, kamu kenapa menangis?!?"
Kepanikan Haerin yang membuat Haknyeon refleks mengambil tisu dari tangan Adiknya, lalu menarik wajah San untuk menghadap ke arahnya sembari mengelap air mata lelaki itu. Haknyeon merasa bersalah kepada San karena keadaannya yang membuat lelaki itu menangis. Meski Haknyeon rasanya hendak memukul kepalanya karena bisa-bisanya masih berpikir kalau San terlihat lucu saat menangis.
"San, kamu tidak apa-apa?" tanya Haknyeon yang bukan karena berbasa-basi, tetapi karena memang mengkhawatirkan San.
"Jangan ajak aku berbicara. Aku masih marah padamu, Haknyeon."
"Orang yang benar-benar marah tidak akan memberitahukan kepada orang lain, San."
Haknyeon tahu tersenyum setelah mengatakan hal tadi itu salah, tetapi kemudian San menjitaknya yang membuatnya mengaduh. Meski Haknyeon tahu memang pantas mendapatkannya dari San, tetapi saat hendak memprotes kepada lelaki itu, dia justru mendengar Adiknya yang tertawa.
Membuat Haknyeon dan San menoleh ke arah Haerin yang berkata, "Ayo, San Oppa, jitak lagi Haknyeon Oppa."
"Hei ... hei, Haerin. Siapa sebenarnya Kakakmu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/325052949-288-k571535.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]
FanfictionApakah benar akhir bahagia itu eksis? Saat dunia San yang mulai berjatuhan karena melepaskan semua topeng sandiwaranya. DISCLAIMER: • Ateez, SF9 & The Boyz Fanfiction [Minsan, Hwisan & Haksan] • Multiple chapters • Untuk NaNoWriMo 2022 • Start: 01/1...