61 - Hanya Orang Buta Atau Denial yang Tidak Menyadari Ikatan Mereka

8 1 0
                                    

Mingi dan Youngkyun tidak punya alasan untuk tetap makan malam di ruangan ini. Akan tetapi, Mingi memutuskan untuk tinggal dan memakan makanannya karena sudah terlanjur dihidangkan. Anggaplah Mingi sedang dalam perjalanannya untuk menghargai orang lain, hal yang selama ini tidak pernah dianggapnya penting karena merasa semuanya akan selesai dengan uang.

"Kenapa tidak mengejar San?" tanya Youngkyun yang membuat Mingi tidak jadi menyuap nasi ke mulutnya dan menatap lelaki itu dengan kesal. "Aku pikir kamu akan mengejarnya karena ini kesempatanmu."

"Hanya orang buta atau denial yang akan tetap mengejar seseorang yang tidak mencintainya."

"Oh."

"Jadi Yoo Taeyang memang seberharga itu ya?"

Kali ini Youngkyun yang mengentikan gerakannya untuk mengambil gelas air dan menatap Mingi tajam. Mingi tahu dari ekspresi Youngkyun saat ini, jawabannya adalah iya. Akan tetapi, Mingi tidak tertarik untuk ikut campur dengan urusan Youngkyun dan Taeyang itu karena tidak menguntungkannya.

Selama ini Mingi ikut campur urusan Youngkyun karena San.

Namun, plot twist kehidupan nyatanya menunjukkan San justru terjatuh hingga bersikap di luar kebiasaannya tadi hanya karena Haknyeon pergi tanpa pamit. Bohong jika itu tidak menyakiti Mingi yang benar-benar menganggap San berharga, akan tetapi seperti ucapannya barusan jika hanya orang buta atau denial yang akan terus mengejar.

Mingi tahu, dia harus berhenti untuk kebaikan bersama.

"Aku tidak melakukan apa-apa kepadanya," ucap Mingi yang menyadari Youngkyun masih menatapnya dengan tajam, kemudian menambahkan, "dia tidak ada hubngannya dengan San, jadi aku tidak peduli."

"Aku tidak percaya dengan ucapanmu."

"Tidak apa, aku tidak peduli."

Youngkyun seharusnya lega karena Mingi mengatakan hal itu. Namun, kepalanya masih tidak bisa mempercayai jika Mingi menyerah terhadap San semudah itu kepada Haknyeon. Apa yang dilakukan oleh Mingi selama ini kepada Youngkyun tentu membuat perasaan sangsi yang dirasakannya valid.

"Apa Haknyeon memberikanmu sesuatu yang begitu penting hingga bisa membuatmu menyerah semudah ini?"

"Dia tidak memiliki uang atau relasi kuasa yang menguntungkanku."

"Jadi, kenapa?"

Mingi tidak menjawab pertanyaan Youngkyun dan membiat lelaki itu menghela napas. Seharusnya Youngkyun tidak perlu merasa penasaran dengan alasan Mingi, akan tetapi kepalanya tidak bisa membuang banyak yanga yang terus bermunculan di kepalanya. Mingi tidak mungkin berubah secepat itu. Meski tadi Youngkyun mendengar permintaan maaf lelaki itu, tetapi rasanya seperti hal yang tidak seharusnya diucapkan oleh Mingi kepadanya. Seolah-olah apa yang dilakukan Mingi saat ini bukanlah orang yang dikenalnya selama ini.

Jadi ... kenapa?

"Sepuluh tahun itu bukanlah waktu yang sebentar, Youngkyun." Ucapan Mingi yang tiba-tiba itu membuatnya menatap Mingi yang ada di depannya. "Selama ini aku merasakan tentang ikatan mereka, tapi aku menolak untuk mengakuinya dan lebih mudah menyalahkanmu jika San tidak menginginkanku."

"Oh. Oke."

Mungkin Youngkyun terlalu terkejut dengan pengakuan Mingi barusan sehingga hanya itu respon yang bisa diberikan. Mungkin karena Youngkyun sibuk dengan dunianya sebagai seorang idola sehingga tidak melihat San serta orang-orang disekitarnya sehingga tidak begitu paham maksudnya Mingi. Akan tetapi, Youngkyun bohong jika tidak merasa kesal dengan pengakuan Mingi yang menganggapnya sebagai bantalan emosi untuk segala hal yang San lakukan tidak sesuai dengan harapan lelaki itu.

Mingi dan emosinya yang tidak paham cara kerja dunia ini.

"Jadi kamu benar-benar melepaskan San untuk Haknyeon?"

"Jangan membuatku goyah dengan keputusanku."

"Aku hanya bertanya." Youngkyun tidak peduli dengan tatapan kesal Mingi yang dilihatnya saat ini. "Kamu berubah secepat ini, jadi wajar semua orang yang mendengar ucapanmu sekarang tidak mempercayainya."

Mingi mendelik, hendak mengatakan sesuatu. Akan tetapi, ditunggu pun Mingi tidak mengatakan apa-apa dan melengos. Memutuskan untuk melanjutkan makannya dan Youngkyun pun memakan makanannya. Youngkyun mencoba untuk tidak begitu memikirkan sikap Mingi yang anomali dan memikirkan cara untuk berbicara dengan Taeyang. Meski rasanya tidak ada yang benar-benar bisa terpikirkan untuk meminta maaf dalam situasi yang telah terjadi di antara mereka.

"Lebih baik kamu menemuinya daripada menyesal." Ucapan Mingi itu membuat Youngkyun menatap dengan tatapan menyipitkan mata. "Kamu lebih baik dalam berbicara daripada aku, jadi seharusnya itu bukanlah hal yang sulit."

"Apa maksud ucapanmu ini?"

"Bukankah kamu bertengkar dengan Yoo Taeyang?"

"Song Mingi, aku sudah bilang untuk...."

Akan tetapi, ucapan Youngkyun segera dipotong oleh Mingi dan berkata, "Dan apa aku perlu mengulangi ucapanku jika aku tidak peduli karena tidak ada hubungannya dengan San?"

Youngkyun memutuskan untuk diam, meski kepalanya tidak percaya. Apalagi merasa apa yang diucapkan oleh Mingi sekarang adalah hipokrit. Karena mana ada seseorang yang tidak peduli akan mengucapkan kalimat yang dikatakan oleh Mingi barusan.

Tidak peduli bersikap seolah tidak melihat hal tersebut terjadi.

"Jika kamu mau menjadi diriku di masa depan, tidak apa-apa."

Lagi, ucapan Mingi yang tidak diduga-duga itu justru sekarang membuat Youngkyun kesal. Karena dengan semua anomali yang terjadi pada hari ini, Youngkyun tidak tahu apa yang sebenarnya tengah direncanakan oleh Mingi saat ini.

"Berhenti dengan segala omong kosongmu, Song Mingi!"

"Omong kosong dari sisi mana ikatanmu dengan lelaki bernama Yoo Taeyang itu?" tanya Mingi yang membuat Youngkyun terdiam karena tidak menduga akan mendengar hal itu. "Hubungan kalian itu mirip dengan hubungan San dengan Haknyeon. Semua orang menyadarinya, kecuali kalian sendiri."

Mingi melengos dan Youngkyun kali ini benar-benar diam karena kehilangan kata-katanya. Karena tidak pernah dipikirkannya jika seorang Mingi memperhatikan hubungan orang lain dan itu tidaklah salah Youngkyun sepenuhnya. Citra Mingi di kepalanya—dan mungkin pada semua orang—adalah lelaki yang hanya berpikir jika semua hal harus berpusat kepada hidupnya. Kehidupan orang lain tidaklah penting jika itu tidak memiliki keuntungan untuk Mingi.

"Selesaikan urusan kalian sebelum terlambat, Youngkyun." Mingi mengatakan hal itu, kemudian meminum air di gelasnya hingga tandas. Kemudian melanjutkan perkataanya, "Karena aku tidak yakin kamu mau merasakan kehilangan sepertiku. Kehilangan San karena terus mengelak ikatan antara San serta Haknyeon."

Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang