Hari ini adalah hari di mana satu-satunya jam praktiknya selesai bersamaan dengan jam praktiknya Haknyeon. Setelah pasien terakhir keluar dari ruangan praktiknya, San langsung mengambil tasnya. Mengumpulkan benda-benda yang dibawanya pulang, tetapi saat tangannya tidak sengaha menyenggol bingkai akrilik hingga terjatuh, membuat San terkejut.
Namun, saat mengembalikan bingkai akrilik ke posisinya, San baru menyadari foto yang ada di sana. Foto Youngkyun—atau di foto tersebut, namanya adalah Hwiyoung—yang mengenakan pakaian kerajaan karena konsep grupnya waktu itu. Biasanya setiap San melihat foto tersebut ada perasaan senang, tetapi sekarang rasanya tidak ada apa pun.
Mengingat 3 jam yang lalu Youngkyun menelepon San, terdengar kesal karena tidak diberitahukan tentang pernikahan Seonghwa. Pada awalnya, San memang merasa itu adalah kesalahannya karena sebenarnya waktu ke apartemen Youngkyun selain untuk menenangkan diri setelah berdebat—meski rasanya tidak seperti perdebatan—dengan Ibunya. Hanya untuk berakhir lupa dan saat hendak mengajak Youngkyun, mendengar Hyojung mengatakan kalau grup favoritnya, XIONE, akan perform di festival musik di Inceon.
Seharusnya mereka bisa berbicara dengan tenang, tetapi Youngkyun yang terdengar kesal kepada San sejujurnya membuatnya ikut kesal. Apalagi dengan fakta dia ditelpon saat jam kerja—yang sialnya San lupa mengganti nada dering nomor Youngkyun menjadi nada dering biasa dan bukan prioritasnya—dan pasien San sebelumnya cukup menguras emosi serta kepalanya karena problematikanya.
Siapa yang bilang menjadi dokter jiwa itu lebih mudah daripada menjadi dokter bedah? Padahal semua spesialis dokter itu memiliki kesulitannya masing-masing dan membandingkan satu sama lain itu sikap kekanakan.
"Haah, menyebalkan...," gumam San yang membuka bingkai akrilik magnetik tersebut, mengeluarkan foto Youngkyun dan meletakkannya di laci.
Kemudian encari-cari foto di salah satu album foto mini—yang ternyata sudah ada empat karena Haknyeon terus memberikan kepada San—dan akhirnya mengambil salah satu fotonya. Wajah mereka tampak lelah, tetapi latar belakang gunung Halla di Jeju itu tanpa sadar membuat San tersenyum. Mengambil foto tersebut untuk diletakkan di bingkai arkrilik magnetik dan kembali meletakkan di meja.
Namun, saat keluar dari ruangannya, San yang belum menyapa para perawat, sudah dihampiri oleh salah satu perawat senior. Tidak seperti perawat senior Park di tempat Haknyeon yang menyeramkan—karena menurut San dia terlalu galak untuk berada di kumpulan anak-anak—perawat senior Uhm yang menghampirinya sekarang adalah orang teramah yang pernah ditemuinya.
"San Euisa, maafkan saya baru memberikan kepada Anda sekarang," perawat senior Uhm tampak merasa bersalah, sementara San mengeryit saat mendapatkan stiky note kuning, "tapi Haknyeon Euisa melarang saya dan semua perawat untuk menyampaikan kepada Anda sebelum waktu kerjanya selesai."
San mendadak merasa gelisah, karena merasa ada sesuatu yang buruk terjadi. Mencoba untuk bersikap tetap tenang—meski di kepalanya berkecambuk banyak hal—dan membaca pesan Haknyeon yang meminta maaf karena tidak bisa menepati janji untuk pergi ke pernikahan bersama San.
"San Euisa, maafkan saya...," suara perawat senior Uhm membuat San mengerjap selama beberapa saat, lalu memandang perempuan itu yang terlihat merasa bersalah, "seharusnya saya memberitahukan Anda lebih cepat."
"Tidak apa-apa, Uhm Geonhasa...," San mencoba menenangkan, meski bohong kalau San merasa baik-baik saja sekarang, "yang meminta Haknyeon, pasti Anda sukar menolak."
"Bukan begitu ... maksud saya...."
San bisa melihat kesedihan dan rasa bersalah sehingga perawat senior Uhm tidak bisa menyelesaikan perkataannya. Setelah menunggu selama beberapa saat, akhirnya San bertanya, "Iya, Uhm Geonhasa?"
"Haknyeon Eiusa sebenarnya datang kemari sudah dari tiga jam yang lalu...," perawat senior Uhm memulai ceritanya dan mata San terbelalak, lalu merasa panik karena berharap kalau Haknyeon tidak mendengar pembicaraannya dengan Youngkyun, "tadinya Haknyeon Euisa hendak masuk ke dalam ruangan Anda setelah pasien Lee keluar, tetapi kemudian beliau berhenti di depan pintu selama beberapa saat."
Penjelasan perawat senior Uhm tersebut cukup membuat pikiran San selama beberapa saat kosong, kemudian gelombang perasaan yang terlalu banyak menghantamnya dalam satu waktu. San tidak tahu harus memulai menenangkan dirinya mulai dari mana karena terlalu banyak emosi yang muncul bersamaan.
"...Euisa menitipkan catatan yang Anda baca tadi," penjelasan perawat senior Uhm yang membuat San kembali ke realitas bahwa dirinya masih berada di rumah sakit, "sebenarnya saya tidak tahu apa yang terjadi sehingga Haknyeon Euisa datang dengan kepanikan tersebut. Saat saya akhirnya menelepon bagian anak, Suri ... maksud saya perawat senior Park bilang kalau terjadi sesuatu dengan Ibunya Haknyeon di Jeju."
"Apa?!?"
Daripada terkejut dengan fakta kalau perawat senior Uhm dan perawat senior Park ternyata berteman dekat hingga bisa memanggil satu sama lain dengan nama secara kasual, San lebih terkejut dengan apa yang didengarnya barusan tentang Haknyeon.
"San Euisa, saya...."
Entah apa yang dikatakan oleh perawat senior Uhm, karena San tanpa sadar berlari ke bagian anak. Sepanjang jalan, San mengutuk penempatan ruangannya yang berada jauh dari tempat praktik Haknyeon dan saat tiba, semua perawat tampak sibuk. Kemudian saat melihat nama di ruangan Haknyeon, yang terpajang adalah nama dokter senior yang bukan jam praktiknya.
Kepala San terasa pusing dan sekarang dia benar-benar merasa marah. Mencari kursi terdekat untuk duduk, lalu mencoba menghubungi Haknyeon.
Kali pertama mencoba, teleponnya masih tersambung.
Kali mendua mencoba, teleponnya dengan sengaja ditolak.
Kali ketiga dan selanjut-selanjutnya, teleponnya mengatakan bahwa nomor tersebut tidak aktif dan itu membuat San frustrasi dan semakin marah.
Kenapa setiap terjadi sesuatu kepada Haknyeon, orang yang terakhir untuk tahu adalah San?
Kenapa setiap terjadi sesuatu kepada Haknyeon, pada akhirnya San harus mengetahuinya dari orang lain?
Kenapa setiap terjadi sesuatu kepada Haknyeon, itu membuat San menyadari bahwa selama ini hanya dirinya yang memberitahukan segalanya kepada lelaki itu dan San hanya tahu seadanya tentangnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]
Fiksi PenggemarApakah benar akhir bahagia itu eksis? Saat dunia San yang mulai berjatuhan karena melepaskan semua topeng sandiwaranya. DISCLAIMER: • Ateez, SF9 & The Boyz Fanfiction [Minsan, Hwisan & Haksan] • Multiple chapters • Untuk NaNoWriMo 2022 • Start: 01/1...