Hari ini adalah hari pertama San kembali bekerja di rumah sakit. Tidak mempedulikan dengan tatapan menilai dari orang-orang yang berpapasan dengan San. Karena meski mereka berusaha membicarakannya dengan suara yang sengaja dikeraskan untuk membuat San merasa buruk, tetapi begitu ditatap olehnya justru mereka membuang wajah atau malah melarikan diri.
Aneh, padahal yang dianggap bersalah adalah San, akan tetapi yang melarikan diri adalah orang-orang yang hendak menginjaknya. San hanya bisa menghela napas dan membeli kopi di gerai kopi favoritnya Haknyeon. Meski San merasa aneh saat yang melayaninya bukanlah Gaeul dan orang asing.
"Di mana Gaeul?" tanya San yang membuat perempuan yang tengah memproses pembayarannya, terkejut.
"Ya? Ma-maksud saya...."
"Tenanglah, aku tidak memprotes pekerjaanmu karena menanyakan Gaeul." San tahu memotong pembicaraan itu tidaklah baik, akan tetapi melihat wajah perempuan di depannya yang panik membuatnya merasa harus melakukannya. "Sudahlah, lanjutkan pekerjaanmu."
"Ba-baik. Totalnya...."
"Tidak usah disebutkan, aku tidak suka mendengarnya."
Perempuan itu tampak salah tingkah, sementara San menyerahkan kartunya. Kemudian San menatap kartu tersebut karena teringat Haknyeon yang membuatkan untuknya karena mengira dirinya menyukai gerai kopi ini sebagai hadiah ulang tahun untuknya. Padahal sebenarnya San tidak menyukai apa pun yang dijual pada gerai kopi ini—karena rasanya terlalu artifisial—akan tetapi San tidak pernah membantah asumsi Haknyeon karena tidak mau menyakitinya.
"I-ini struk dan ... dan kartunya." Perempuan itu terbata-bata dan San teringat dengan Seonghwa.
Ah, berapa banyak sesi pertemuan Seonghwa yang tidak dihadiri San karena masalahnya? Akan tetapi, San berharap selama tidak ada dirinya, Seonghwa bisa lebih terbuka dengan Hongjoong. Meski mereka telah menikah, akan tetapi San tahu pernikahan bukanlah akhir dari segalanya. Justru itu adalah awal dari segalanya dan San tahu jika Seonghwa belum sepenuhnya selesai dengan masalahnya di masa lalu.
San tahu jika Hongjoong telah siap dengan semua resiko itu saat memutuskan untuk menikahi Seonghwa.
"Na-nanti saya akan memanggil An-anda jika pesanan sudah siap."
San duduk di salah satu kursi dan menatap orang yang lalu lalang. Rasanya aneh karena San bukan ke ruangan Haknyeon terlebih dahulu dan kemudian baru membeli kopi bersama. Jika rutenya seperti ini, biasanya karena San dengan Haknyeon sedang bertengkar.
Oke, tepatnya San yang marah kepada Haknyeon dan menarik diri selama beberapa saat untuk menenangkan diri. Haknyeon biasanya tidak mengatakan apa-apa, kecuali mengiriminya kue dari gerai kopi ini dan San tetap memakannya meski bukanlah hal yang disukainya karena terlalu manis. Jika tidak beruntung, San akan merasakan kue yang begitu terasa bahan artifisialnya.
Mungkin San harusnya bilang kepada Haknyeon untuk mengiriminya ramyeon daripada kue. Akan tetapi, sepertinya Haknyeon sampai saat ini menganggap San tidak sebaiknya berhadapan dengan kompor atau pun masuk ke area dapur. Kecuali untuk membuka kulkas dan mengambil minuman serta buah-buahan yang berada di dalamnya.
Lamunan San buyar saat namanya dipanggil. San mengucapkan terima kasih dan berjalan menuju ruang praktek Haknyeon yang berada di sisi lain dari ruangan praktek San. Hal yang selalu membuatnya menggerutu karena tempatnya seperti sengaja diletakkan di ujung dunia oleh rumah sakit. Akan tetapi mengingat jika San memegang bagian kejiwaan dan stigma yang melekat jika orang-orang memutuskan mencari pertolongan yang membuatnya hanya bisa pasrah.
Banyak orang tua serta anak-anak yang mengantri menunggu giliran—yang terasa seperti ironi jika mengingat angka kelahiran yang tahun ini diberitakan mencapai minus—dan saat hendak masuk ke ruangan Haknyeon, San baru menyadari nama yang terpampang berbeda. San segera menoleh dan bertemu pandang dengan perwat senior Park yang kebetulan lewat di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]
FanfictionApakah benar akhir bahagia itu eksis? Saat dunia San yang mulai berjatuhan karena melepaskan semua topeng sandiwaranya. DISCLAIMER: • Ateez, SF9 & The Boyz Fanfiction [Minsan, Hwisan & Haksan] • Multiple chapters • Untuk NaNoWriMo 2022 • Start: 01/1...