Youngkyun tahu seharusnya bukan seperti ini sikapnya kepada Taeyang. Namun, kepalanya terlalu kusut untuk mulai menjelaskan dan dengan semua itu, rasanya Youngkyun tidak yakin akan tetap bisa menjaga batasannya antara menjadi pribadinya atau persona idola jika bertemu orang lain.
Entah karena agensinya menyadari jika Youngkyun bisa mengancurkan semuanya jika membuka mulutnya—atau pada akhirnya memiliki nurani sebagai manusia di atas nominal uang yang bisa dihasilkannya—mereka memberikan waktu untuk beristirahat. Memberikan update kepada fansnya jika keadaan mental Youngkyun tidak dalam kondisi baik. Meski kenyataannya memang seperti itu, akan tetapi Youngkyun merasa tidak suka saat mendengar agensinya memberikan berita seperti itu kepada fansnya.
Mungkin karena Youngkyun merasa sentimen buruk setiap mendengar hal seperti itu dari berita selebritis. Karena kenyataannya orang-orang yang melakukan kesalahan dan seharusnya melakukan introspeksi diri atas sikap tersebut, menggunakan keadaan mental. Seolah memberikan citra jika orang-orang yang mentalnya tidak dalam keadaan baik akan selalu bersikap seperti itu.
Padahal Yongkyun tahu sebenarnya banyak dari orang-orang tersebut memang sikapnya sejak awal sudah tidak bagus. Hanya karena keberuntungan yang membuat mereka menjadi selebritis dan bertahan cukup lama hingga pada akhirnya menampakkan sikap asli mereka.
Namun, apakah Youngkyun pantas mengomentari keberuntungan orang-orang saat dirinya tidak ada bedanya?
"Haah...," Youngkyun menghela napas panjang dan memejamkan matanya, meski tahu dirinya tidak akan mungkin terlelap, "apa seharusnya waktu itu aku mati saja dan bukannya masuk ke dunia ini untuk membayar hutang yang bukan hasil perbuatanku?"
Kemudian, Youngkyun membuka matanya dan memandang langit-langit kamarnya. Rasanya aneh melihat di atas sana tidak ada apa pun, karena Youngkyun terbiasa di kamar dorm lamanya yang ada ditempeli berbagai foto. Setengah foto-foto tersebut adalah milik Youngkyun dan setengahnya adalah milik Taeyang.
Itu idenya Taeyang dan pada awalnya, Youngkyun menganggap itu konyol. Namun, seiring waktu berlalu, justru Youngkyun yang benar-benar berniat menempelkan setiap foto-foto yang telah dicetaknya—entah dari kamera ponsel, kamera digital atau bahkan kamera analog—dan seringkali mengomel karena Taeyang yang tidak memberikan usaha yang sama dengannya.
Padahal Taeyang bilang tidak merasa memaksa Youngkyun untuk melakukannya. Meski saat mendengar pernyataan itu Youngkyun kesal, akan tetapi apa yang dikatakan itu benar adanya. Seharusnya pun, Youngkyun berhenti memotret dan menempelkan di langit-langit dorm. Namun, Youngkyun tetap melakukannya dan pada akhirnya Taeyang memberikan usaha yang sama.
Beralasan tidak senang dengan ruang kosong di langit-langit yang masih tersisa lantaran Youngkyun menyisakan banyak ruang. Bukan rahasia jika Taeyang adalah tipikal orang yang tidak bisa melihat sesuatu yang sudah dimulai tidak terselesaikan dengan baik.
Lagi, Youngkyun menghela napas panjang.
Sejujurnya berada pada posisi ini membuat Youngkyun gila. Karena Youngkyun tidak terbiasa dengan kondisi tidak bisa berinteraksi dengan Taeyang. Karena Youngkyun tahu, meski emosi Taeyang bukanlah hal yang paling bisa dibanggakan—karena lelaki yang lebih tua itu mudah sekali marah karena hal-hal sepele—akan tetapi, kemarahannya tidak pernah dalam jangka waktu yang lama.
Mungkin tidak akan ada orang yang percaya jika mendengar kemarahan Taeyang itu sebenarnya hanya bertahan paling lama 3 jam. Meski setelah bertahun-tahun mereka saling mengenal, Youngkyun tahu Taeyang hanya perlu ditinggalkan sendirian selama rentang waktu tersebut. Namun, dunia mereka tidak bisa menunggu karena waktu adalah uang dan terkadang itulah yang membuat Taeyang tidak bisa dikendalikan kemarahannya.
Hanya karena Taeyang tidak diberikan waktu untuk diam dan mendinginkan emosinya.
Suara telpon membuat Youngkyun terlonjak, terkejut. Tadinya Youngkyun ragu untuk mengambil ponselnya, karena mengira jika Taeyang yang meneleponnya. Namun, saat melihat nama Rowoon yang tertera di ponselnya, seharusnya Youngkyun merasa lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shake You Down | Hwisan, Minsan & Haksan [✓]
FanfictionApakah benar akhir bahagia itu eksis? Saat dunia San yang mulai berjatuhan karena melepaskan semua topeng sandiwaranya. DISCLAIMER: • Ateez, SF9 & The Boyz Fanfiction [Minsan, Hwisan & Haksan] • Multiple chapters • Untuk NaNoWriMo 2022 • Start: 01/1...