Keping 40 : Sudahku Kurung

300 60 4
                                    

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading

-🐸🐣-

.

.

Sejak Senandung mengetahui bahwa tidak ada yang baik-baik saja dari cidera di paha Gara, maka sejak itulah Senandung benar-benar mengubah total perilakunya.

Ia tidak hanya sekadar merawat Gara layaknya pasien, atau berlaku sopan pada Gara seperti ia biasanya berlaku sopan pada orang-orang. Senandung naik level, kesalnya, cerewetnya, nyinyirnya berkali-kali lipat jauh melebihi Senandung yang biasanya.

Saat ia mendapati orang-orang mengganggu waktu-waktu nyaman Gara, ia tak akan menahan kekesalannya. Tanpa sepengetahuan Gara, ia memarahi orang-orang itu dengan berani.

Pernah pada suatu malam gadis itu santai mengusir Sakta dan Reyhan tanpa canggung karena dua sahabat suaminya itu tak pulang-pulang padahal keberadaan mereka sudah melebihi jadwal istirahat Gara.

"Andai waktu istirahat Gara bisa dibeli dengan uang, maka itu pasti akan menghabiskan seluruh uang yang kalian punya, dan itu tetap tak akan cukup. Apa kalian tak lihat wajah lelah Gara? Sampai pukul berapa kalian akan terus mengobrol dengannya hm? Istirahatlah lagi Reyhan, Sakta, pulanglah. Jangan lumat waktu tidur Gara, okey?!"

Atau dengan sangat senang hati melarang Arumi masuk ke dalam ruangan jika Gara sedang menjalani pemeriksaan. Ia mendadak bisa bertindak cool seperti seorang bodyguard bayaran yang profesional dan dapat diandalkan. Padahal dulu-dulunya ia merasa susah mengenyampingkan perasaan tak nyamannya jika Arumi mendekati Gara.

"Saya tak mengizinkan kamu membesuk Gara sekarang, Arumi. Jika ingin berjumpa dengannya, nanti saja. Gara sedang diperiksa, tak boleh diganggu. Kalau kamu tetap keras kepala ingin masuk ke dalam, maka jangan menyesal jika tapak sepatu saya mencium alis mata palsumu itu."

Tapi hebatnya, kesal, cerewet dan sarkasnya gadis itu sama sekali tak pernah ia alamatkan untuk Gara. Tidak barang sedikit pun. Padahal sebelum-sebelumnya, dibanding Sakta dan Reyhan, Senandung lebih cepat kesal saat menghadapi Gara.

Khusus di hadapan Gara, Senandung akan memasang wajah paling ramah, sopan, baik dan perhatian yang ia punya yang tidak pernah ia hadapkan pada lelaki manapun sebelumnya, bahkan pada Gus Fattan pun tidak.

Malam ini sudah malam kelima Gara terjaga dari komanya, dan nyaris lima malam ia habiskan bersama Senandung, berdua saja di dalam ruangan. Kadang canggung kadang senang, kadang malu kadang juga bimbang.

"Tadi keluhan apa yang Gara sampaikan ke dokter yang meriksa Gara?" Senandung baru selesai mengganti pakaiannya, memakai jilbab kaus hitam polos dan setelan piyama tidur bewarna maron.

Soal tutup kepala, Senandung masih seperti yang dulu-dulu, masih belum bisa membuka jilbabnya walau ia tahu Gara adalah suaminya. Mereka menikah lewat jalur kesepakatan soalnya, jadi Senandung butuh waktu untuk bisa menyamankan diri.

Senandung-SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang