Menerima takdirnya sebagai pasangan jiwa Elyan memang terasa sangat mudah, bahkan terlampau mudah hingga Vierra sendiri bertanya-tanya apa sebabnya selama ini dia terus menerus menyangkalnya. Bahkan sejak masih kecil pun mereka sudah bersama, sejak dulu pun Vierra sudah menyukai Elyan, jadi masuk akal rasanya kalau itu semua adalah pertanda bahwa sejak awal mereka memang ditakdirkan untuk bersama.
Ayahnya dulu seharusnya menikah dengan Eleanor, Ibu Elyan. Tapi beliau justru menikahi Ibunya dan akhirnya lahir lah Vierra. Jika sejak awal Ayah Vierra benar-benar menikah dengan Eleanor Winterthur dan memiliki anak, maka mungkin tak akan ada Vierra dan Elyan. Ikatan mereka memang sudah digariskan sejak awal, takdir mereka telah ditorehkan jauh sebelum mereka berdua dilahirkan.
Tapi kemudian satu pertanyaan mengemuka di benaknya, mengganggu momen manis keduanya yang masih berpelukan.
Apakah kami akan menikah?
"Tentu saja tidak. Aku bahkan tidak berani berpikir sampai sejauh itu." adalah jawaban langsung dari Elyan begitu Vierra, dengan malu-malu dan ragu, bertanya soal sampai sejauh mana hubungan mereka akan berlanjut. Dan apa yang akan terjadi setelah kini mereka menerima takdir mereka sebagai pasangan.
Jawaban itu tentu saja melegakan Vierra, sekaligus mengejutkan. Melegakan, karena nyatanya Vierra memang belum siap untuk menikah. Mengejutkan, karena ternyata Elyan tidak serta-merta memikirkan soal pernikahan.
"Kenapa?" Vierra melepaskan diri dari pelukannya.
"Kau seorang Tsarina. Dan aku sadar betul siapa diriku. Apa pun yang ada di antara kita, bukan merupakan suatu kewajiban untukmu." Jawab Elyan. Dia kemudian bangkit untuk mengambil kasa dan obat dari salah satu rak. Tangannya sibuk bekerja, mengobati luka sayat di tangan Vierra dengan cepat dan tangkas layaknya seorang ahli, padahal dirinya sendiri saat ini masih terluka.
Vierra mengernyit—menahan perih sekaligus bingung dengan maksud perkataan Elyan. "Aku tidak mengerti." ucapnya, terus terang.
"Aku sadar betul siapa diriku" adalah ucapan yang akan Vierra dengar jika dia memutuskan untuk menikahi pria dari kalangan rakyat biasa, bukan seorang bangsawan. Tapi Elyan berasal dari keluarga Winterthur—jika bukan dari ayah angkatnya, maka dari Ibu kandungnya yang merupakan seorang wanita keturunan Winterthur. Elyan seorang bangsawan, terlepas dari siapa ayah kandungnya. Kalau pun Vierra harus menikahi pria dari kalangan bangsawan, maka hanya Elyan, dari seluruh pria di Imperial, yang paling mungkin menikah dengannya karena gelar bangsawannya lebih tinggi dari semua pemuda seusianya.
Mungkin bukan itu maksudnya.
Lalu Vierra teringat pada perkataan Estelle. Mengenai persyaratan dari Ratu Lautan. Mengenai Elyan yang sudah melewati tenggat waktunya. Dan sadar lah Vierra apa maksud dari perkataan Elyan.
Elyan tidak akan bisa menikahi siapa pun karena dia akan segera dikurung di dasar lautan selamanya. Karena dia adalah Pewaris Lautan. Tapi dia tak ingin mengatakannya padaku.
"Aku sudah sangat berterima kasih dengan kau menerima ikatan itu, karena tak lagi menyangkal takdir di antara kita, tapi seorang Tsarina seharusnya tidak memilih pasangan hidupnya melalui ikatan pasangan jiwa. Bagimu, pernikahanmu adalah urusan politik negerimu. Pernikahanmu adalah awal dari sebuah sejarah baru, seperti saat kedua orang tuamu menikah dan akhirnya membentuk Imperial. Aku sudah memikirkan hal ini sejak Estelle memberitahuku bahwa kau lah gadis yang kucari selama ini." Elyan berhenti sejenak, menatap Vierra. Ada kerinduan dan penyesalan dalam sorot mata itu. Dan dengan suara lirih dia menambahkan, "Kita tidak bisa menikah."
Seharusnya itu menjadi kalimat yang membuat Vierra bebas dari kewajiban menikahi pasangan yang sudah ditakdirkan untuknya. Kenyataannya tidak seperti itu. Rasanya begitu salah. Hatinya perih mendengarnya, tapi dia takkan menunjukkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empire Of The Seven Seas
FantasySeorang Ratu dalam pencarian, Seorang Bajak Laut yang kesepian, Dan Putri yang menghilang di antara tujuh lautan. Ketika takdir sedang mempermainkan mereka dan menyatukan mereka dalam petualangan untuk menemukan apa yang hilang dari diri mereka masi...