Chapter 31 : Jewel of The Ocean

134 17 4
                                    

Itu adalah musim panas pertama yang Vierra lalui di Eze. Dan musim panas itu adalah salah satu kenangan indah yang selalu dia ingat.

Usianya saat itu baru dua belas tahun, hampir tiga belas. Saat itu, adalah beberapa bulan sebelum Elyan pergi dari rumahnya. Mereka semua, keluarga Tsarina dan Grand Duke sedang merayakan liburan musim panas di Istana Anastasia di Eze.

Istana yang mereka tempati untuk liburan itu berada di pinggir pantai. Dekat dengan lautan luas yang berwarna biru keemasan saat terkena sinar matahari. Aroma garam dari laut dan aroma mawar dari taman membentuk sebuah kenangan masa kecil yang indah dan tak terlupakan. Suara burung-burung berkicauan saat pagi hari bercampur dengan sayup-sayup suara kesibukan dermaga Eze yang letaknya memang tak jauh dari Istana Anastasia terasa begitu hidup dan penuh keceriaan musim panas. Sangat berbeda dengan suasana di Istana Utama di Noord yang merupakan tempat tinggal Vierra.

Biasanya, saat musim panas mereka akan pergi ke Schere untuk tinggal di Istana masa kecil ibunya, Istana Schere. Tapi tahun itu, Istana Schere sedang direnovasi, sehingga mereka memilih untuk pergi ke Eze. Leonora sempat merasa sedih karena dia sangat menyukai taman mawar Ibunya di Istana Schere dan ingin melihatnya, tapi Ibunya menenangkannya dengan berkata,

"Istana di Eze juga memiliki taman mawar yang cantik. Dan di sana kau bisa melihat pemandangan laut dan banyak turis-turis dari berbagai negara yang jauh-jauh datang untuk melihat pantai kita." Dengan senyum penuh nostalgia, dia menambahkan, "Di tempat itu lah ayah dan ibu pertama kali berkencan. Tempat itu sangat indah. Kalian takkan menyesalinya."

Dan Vierra memang sama sekali tak menyesali pilihan orang tuanya. Baginya, Istana Eze lebih menyenangkan dari Istana Schere. Karena dari Istana itu, dari jendela kamarnya, dia dapat melihat pemandangan berupa lautan lepas tanpa batas, yang bertemu dengan langit biru cerah yang bersih tanpa awan. Vierra bertanya-tanya seperti apa rasanya berada di bawah langit tanpa atap, menjelajahi samudra luas dan merasakan tiupan angin laut menerpa wajahnya. Dia begitu mendambakan petualangan hingga rasanya tak bisa berlama-lama berada di dalam kamarnya.

Jadi pagi itu, sesaat sebelum matahari terbit dan pelayan memasuki kamarnya untuk membantunya bersiap-siap, dia mengajak Leonora dan Edward untuk pergi bersamanya ke pinggir pantai dan berpura-pura menjadi rakyat biasa. Awalnya dia memang ingin mengajak semua adiknya, tapi Anabella, Alexander dan Arianne masih terlalu kecil dan pasti akan merengek minta pulang. Dia sudah merencanakan dengan seksama cara untuk pergi tanpa sepengetahuan para pengawal dan orang tuanya. Tapi rencananya dikacaukan dengan keberadaan Elyan yang saat itu melihatnya mengendap-endap di sekitar gerbang belakang taman mawar.

"Aku hanya ingin melihat laut dari dekat. Itu saja." Kata Vierra, setengah memelas. Karena jika Elyan sudah melihatnya dan mengetahui bahwa dia berencana kabur dari Istana, dia pasti akan melaporkannya kepada Grand Duke. Dan akhirnya gagal lah rencana mereka. "Ayolah, Elyan. Kau juga pasti ingin melihat laut dari dekat kan? Kita bisa pergi bersama ke sana."

"Kau ini pewaris takhta. Tidak aman berkeliaran tanpa pengawal." Kata Elyan, dia melipat kedua lengannya di depan dada, meniru gerakan ayahnya.

Vierra memutar bola mata, meniru kebiasaan ibunya. Tapi sebuah ide cemerlang yang tiba-tiba terpikirkan olehnya membuat bibirnya melengkung membentuk senyuman nakal.

"Kalau begitu, sebagai Putri Mahkota Imperial Schiereiland, aku menjadikanmu sebagai pengawal pribadiku khusus untuk hari ini. Berlutut lah, Elyan Winterthur." Titahnya.

Elyan secara otomatis berlutut padanya, "Kau tidak bisa memutuskannya begitu saja." protesnya.

"Aku bisa." Kata Vierra, dia tersenyum penuh kemenangan. "Nah, Elyan, pengawalku, aku dan dua adikku ingin pergi ke pantai. Lakukanlah tugasmu dan ikuti aku."

Empire Of The Seven SeasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang