Chapter 27 : Longing Eyes

184 19 5
                                    

Lelaki itu dengan cepat mengalihkan tatapannya dari Vierra, tepat saat mantan raja bicara padanya.

"Jadi kau akhirnya memutuskan untuk merebut gelar ayahmu? Asal tahu saja, aku mendukungmu. Menurutku ayahmu itu sudah cukup tua dan sudah saatnya pensiun. Dia hanya berpura-pura muda. Harusnya dia segera menikah alih-alih terus memusingkan urusan kenegaraan yang tidak akan pernah habis."

Tawa sinis Grand Duke menanggapi perkataan ayahnya Vierra. Jelas sekali ayahnya sengaja mengucapkannya keras-keras saat mereka melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut. Layaknya kakak-adik lain, mantan raja dan Grand Duke memang sering kali saling mengatai dan berselisih, tapi justru itu membuat keduanya menjadi lebih akrab. Namun kata-kata ayahnya barusan membuat sensasi baru yang belum pernah Vierra rasakan sebelumnya. Campuran antara sedikit harapan, kebingungan, kewaspadaan dan disertai setruman di sekujur tubuhnya. Kata-kata itu jelas mengejutkannya seperti aliran listrik.

Apa tadi kata Ayah? Merebut gelar? Apa yang sedang mereka bicarakan sebenarnya?

Sulit untuk tidak melihat Elyan saat ini. Bahkan meski kedua orang tuanya ada di ruangan itu, meski adiknya yang baru lahir yang sangat ingin dia lihat baru saja memasuki ruangan itu dengan digendong oleh Elyan, yang Vierra perhatikan saat ini hanya Elyan seorang. Matanya hanya terpaku pada mata Elyan dan bagaimana pria itu kini telah tampak berbeda.

Dia tak lagi terlihat seperti kapten bajak laut yang Vierra kenal sebelumnya. Elyan kini berpakaian rapih seperti ayahnya. Seperti Grand Duke. Lengkap dengan pedang Raja Zuidlijk tersampir di pinggangnya, pakaian formal serba putih bersih dengan ornamen perak yang biasa digunakan oleh ayahnya ke pesta atau pertemuan penting, rambut pirang yang tersisir rapih dan bros permata biru es sewarna matanya menghiasi pakaiannya berdampingan dengan emblem kepala serigala dari emas murni yang merupakan simbol keluarga Winterthur.

Elyan seperti terbuat dari mimpi yang terwujud dan harapan yang hampir sirna, melenggang dengan santainya memasuki ruang kerja Vierra bersama ayah dan adik Vierra seolah itu adalah ruangan miliknya sendiri. Seolah dia sudah menjadi bagian dari keluarga Imperial. Dan Vierra bisa dengan mudah memahami bahwa ini semua pasti hanya salah satu mimpinya. Ini semua terlalu indah dan mustahil untuk menjadi kenyataan. Ini pastilah tidak nyata.

Elyan tersenyum sembunyi-sembunyi pada Vierra, seolah khawatir orang lain melihatnya menujukan senyuman itu untuk Sang Tsarina. Dia kemudian buru-buru menoleh pada mantan Raja, melanjutkan obrolan mereka.

"Sebenarnya, ayah sudah setuju." Kata Elyan. Dia melirik ke arah ayahnya. Sang Grand Duke mengangguk, memberi konfirmasi, mendukung putranya. "Jadi itu tidak bisa disebut merebut gelar, paman Xavier. Aku memintanya baik-baik, dan ayah telah menyetujuinya."

"Lagi pula, seperti katamu, Xavier. Sudah saatnya aku pensiun, kebetulan putraku juga sudah siap untuk mengambil alih posisiku sebagai Grand Duke." Kata Leon, menambahkan.

Posisi Grand Duke! Paman Leon berniat menyerahkan gelarnya sebagai Grand Duke pada Elyan! Elyan akan segera menjadi Grand Duke Winterthur.

Vierra tak mungkin lebih terkejut lagi dari sekarang. Saking terkejutnya, dia sampai tak bisa mengatakan apa pun padahal ada banyak sekali hal yang ingin dia katakan dan tanyakan saat ini.

Dia membalas pelukan ayahnya saat sang mantan raja mendatanginya dan memeluknya. Untuk sesaat, Vierra kembali ke dirinya yang masih kecil, yang membutuhkan pelukan ayahnya lebih dari apa pun untuk merasa lebih baik. Meski begitu, Vierra masih belum dapat mengatakan apa pun dan hanya mengangguk sambil tersenyum saat ayahnya bertanya memastikan bahwa dia baik-baik saja selama ini.

"Tapi bukankah hal seperti ini harusnya didiskusikan dulu dengan Tsarina sebelum diresmikan?" Edward turut angkat bicara, menoleh pada Vierra.

"Benar, Ed. Itulah sebabnya aku ada di sini sekarang. Kebetulan sekali paman Xavier dan bibi Anna juga datang hari ini." Suara Elyan semanis dirinya sewaktu berusia tiga belas tahun. Dia tersenyum sopan pada Ibunya Vierra dan menyerahkan adik bayi Vierra padanya. Adik yang bahkan baru ini Vierra lihat.

Empire Of The Seven SeasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang